Minggu, 30 Juni 2013

4 Cerita Ahok ketakutan

HUT Kopri ke-41.
Wajahnya memang tak sangar. Tapi Basuki Tjahaja Purnama kini dikenal sebagai sosok yang galak sejak menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.
Pria yang akrab disapa Ahok itu selalu punya alasan kenapa dirinya berperilaku demikian. Menurutnya, sebagai pemimpin dirinya punya tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, dia harus bersikap tegas pada anak buahnya agar semua pekerjaan berjalan sempurna.

"Saya memang begini, malah lebih galak lagi waktu di Belitung dulu," ujar Ahok. Sekadar mengingatkan, Ahok memang pernah menjabat sebagai bupati Belitung Timur.

Tapi namanya manusia, di balik kehebatannya pastilah terselip kekurangan. Begitu juga dengan bapak dari tiga orang putra putri itu.

Meski sering muncul dengan nada suara meninggi, marah-marah dan berkata kasar, ternyata Ahok juga bisa menyerah dalam beberapa hal karena rasa takut.

Berikut empat cerita saat Ahok merasa takut dan tak sedikit pun menunjukkan kegalakannya:

1. Ahok takut naik kuda di acara Jakarnaval

Acara Jakarta Karnaval yang digelar untuk memperingati HUT ke 486 berlangsung meriah. Kegiatan yang ditonton ribuan warga itu semakin semarak tatkala sang gubernur, Joko Widodo diarak menaiki kuda besar berwarna coklat tua.
Semua mata langsung tertuju pada pria yang akrab disapa Jokowi itu. Mereka tak lupa mengabadikan Jokowi dalam ponsel kamera mereka.


Sebenarnya, panitia sudah menyiapkan dua kuda yang satunya akan ditunggangi Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Tapi sampai kuda yang membawa Jokowi mulai berjalan, pria yang akrab disapa Ahok itu tak kunjung terlihat. Rupanya Ahok masih asyik duduk di salah satu kursi dekat panggung.

Saat ditanya kenapa tak ikut menunggang kuda, Ahok mengaku takut.

"Tidak, saya di sini saja (di Balai Kota), tidak berani," kata Ahok saat panitia menawarinya naik kuda usai membuka acara Jakarnaval 2013 di Jl Medan Merdeka Selatan

2. Tak memberi Jokowi kado ulang tahun karena takut dimarahi

Tanggal 21 Juni lalu, Gubernur Joko Widodo genap berusia 52 tahun. Di hari bahagianya, pria yang akrab disapa Jokowi justru tak menampakkan batang hidungnya meski ada beberapa kejutan yang sudah menanti kehadirannya.
Meski rekan kerja, ternyata Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tak mempersiapkan kado apa lagi pesta kejutan untuk Jokowi. Bukan lantaran, tak tahu apa kesukaan Jokowi melainkan karena takut dimarahi atasannya itu. Loh kok bisa?

"Kasih hadiah, dimarahi kalau kirim ke beliau. Beliau tidak suka," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Kepada Ahok, Jokowi memang bercerita tidak suka pernah merayakan yang namanya hari ulang tahun

"'Tidak usah kirim-kirim kue lah, kalau kirim kue ke rumah saya saja'," ucap Ahok meniru ucapan pria yang akrab disapa Jokowi ini," ucap Ahok meniru pesan Jokowi padanya.

3. Takut makan ikan Jakarta

Ahok tak pernah pilih-pilih makanan di Jakarta. Selagi enak di lidah pasti disantapnya.
Tapi untuk lauk jenis ikan, Ahok agak berpikir dua kali sebelum menyantapnya. Penyebabnya, banyak ikan tak segar yang sering diperjualbelikan pedagang.

Kisah Ahok takut makan ikan Jakarta terjadi saat memakan hidangan yang disajikan panitia usai membuka acara Jakarta Fashion and Food Festival yang digelar Sumarecon, Kelapa Gading.

Saat itu panitia menyajikan menu pindang ikan. Tiba-tiba keraguannya muncul, sehingga lebih dulu memastikan kondisi ikan itu sebelum benar-benar menyantapnya.

"Saya tusuk-tusuk ikannya, kok keras sekali. Saya tanya staf saya, ini pindang pakai formalin nggak? Eh dia tidak tahu. Saya pun batal makan,mending saya makan ikan gurame saja," cerita Ahok.

Sebenarnya kekhawatirannya makan ikan sejak pindah ke Jakarta. Sebabnya, kondisi perairan di Jakarta yang lagi layak justru membahayakan untuk biota laut termasuk ikan. Sehingga jika ingin makan ikan, Ahok sampai bela-belain memesan langsung dari kampungnya di Belitung.

"Di rumah saya punya frezzer untuk menyimpan ikan yang saya datangkan langsung dari Belitung. Perairan Belitung masih bersih, bebas dari polusi, ikannya pasti juga lebih sehat dan segar," tambah Ahok.

4. Takut dirazia Partai Gerindra

Di dalam dompetnya, Ahok mengaku selalu mengantongi kartu tanda anggota (KTA) Partai Gerindra. Jika tak membawa itu, Ahok justru merasa resah, kenapa?
"Kartu anggotanya selalu saya bawa, takut Pak Taufik (Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta) razia," kata Ahok.

Baginya, KTA itu sama sepentingnya surat izin mengemudi (SIM). Maka itu, sebelum bepergian Ahok selalu mengecek kelengkapan kartu-kartu di dompetnya.

Sejak ikut Pilgub DKI Jakarta, Ahok memang sudah tak lagi Partai Golkar. Dia memilih hijrah ke Partai Gerindra yang kemudian sukses membawanya menjadi orang nomor dua di Jakarta.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon