Jumat, 27 September 2013

Pendaki gunung Mont Blanc temukan harta karun Rp 3,8 miliar

pendaki gunung.
Pendaki gunung asal Prancis menemukan perhiasan asal India senilai Rp 3,8 miliar di dekat puncak Gunung Mont Blanc, pegunungan Alpen di Eropa.

Surat kabar the Guardian melaporkan, Jumat (27/9), perhiasan berupa zamrud, batu rubi dan safir itu diyakini milik penumpang pesawat Air India yang jatuh pada 1950 dan 1966. Peristiwa jatuhnya pesawat India itu menewaskan lebih dari seratus penumpang.

Perhiasan yang berada di dalam kotak besi itu terbungkus dalam kemasan yang bertuliskan "Made in India". Para ahli perhiasan menaksir harga benda-benda itu bisa mencapai Rp 3,8 miliar.

Pendaki itu membawa turun barang-barang berharga itu dan langsung menyerahkannya kepada polisi. Polisi kini tengah menghubungi pihak berwenang India untuk mencari kemungkinan melacak pemilik perhiasan itu atau kerabatnya.

"Anda bisa mengatakan pendaki gunung yang menemukan harta ini adalah orang jujur," kata kepala polisi setempat Sylvain Merly.

Menurut dia pendaki itu sepertinya mengetahui peristiwa jatuhnya pesawat India itu di Mont Blanc.

"Mungkin dia tidak mau menyimpan barang milik orang yang sudah meninggal jadi dia menyerahkannya," kata Merly.

Di gunung itu para pendaki memang biasanya menemukan sisa-sisa barang peninggalan dari pesawat India yang jatuh seperti surat-surat, sepatu, kabel, dan bagian-bagian bangkai pesawat, bahkan sisa tubuh manusia.

Yesus pengkicau pertama sejagat

Yesus.
Menteri Kebudayaan Vatikan Kardinal Giafranco Ravasi mengatakan ternyata Yesus Kristus pengkicau pertama jauh sebelum kemunculan jejaring sosial Twitter. Ini lantaran pesan Kristus pada umatnya pendek-pendek mirip karakter status Twitter tidak lebih dari 140 karakter.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (26/9), salah satu pesan berbunyi 'Cintailah satu sama lain'. Ravasi juga membeberkan fakta gagasan Twitter menyebarkan berita dan pesan ke banyak orang bukanlah fenomena baru. "Ini dipelopori Yesus," ujar Ravasi.

Ravasi juga menyerukan umat Katolik ikut dalam semangat Yesus berkicau menyebarkan pesan Tuhan. Dia sendiri sudah memiliki akun pribadi dengan jumlah pengikut sekitar 56 ribu.

Ravasi mengatakan lebih lanjut jika pastor, pendeta, maupun pemuka agama lain tidak tertarik dalam berkomunikasi dengan warga, khalayak, dan umat, mereka sudah menentang tugas dari Tuhan.

Vatikan memang akhir-akhir ini sangat memperhatikan jejaring sosial. Paus Benediktus XVI merupakan pemimpin umat Katolik pertama membuat akun Twitter, diikuti dengan Paus Fransiskus berakun resmi @Pontifex.

Anda ingin bertanya pada Paus, bisa melayangkan kegelisahan Anda lewat tanda pagar AskPontifex. Layanan ini sudah dijalankan tahun lalu hingga sekarang.

Orang ini mirip Raja Abdullah dari Saudi

Orang ini mirip raja Arab Saudi.
Penonton di sebuah stadion sepak bola di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi geger lantaran Raja Abdullah Abdullah bin Abdulaziz bin Abdulrahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud datang dan merangsek di tengah-tengah masyarakat pecinta bola. Setelah diperhatikan lebih lanjut, ternyata orang itu hanya mirip sang raja.

Situs emirates247.com, Jumat (27/9), kekacauan sempat terjadi dan warga berusaha mendekat pada orang disangka raja itu. Mereka ingin berfoto bersama raja 90 tahun itu.

Setelah diterangkan, ternyata orang disangka Raja Abdullah hanya ekspatriat asal Suriah. Meski sudah diberi tahu banyak orang masih saja ingin berfoto bersama lelaki 50 tahun itu.

"Banyak lelaki di stadion mengelilingi orang itu. Namanya pun Abdullah. Dia mempunyai tingkat kemiripan tinggi dengan raja Saudi," surat kabar lokal Arar menuliskan.

Sebelum tenggelam, perahu imigran gelap sempat terdeteksi radar

Kapal imigran gelap.
Sebelum diketahui tenggelam di perairan Cianjur, kapal yang mengangkut 80 imigran gelap asal Timur Tengah sempat terdeteksi radar milik Badan SAR Nasional. Kapal tersebut berlayar selama lima hari dari Pulau Tinjil, Banten sebelum menghilang.

"Radar kapal mereka sempat terdeteksi dari arah Pulau Tinjil, Provinsi Banten menuju arah perairan laut Cianjur tepatnya di Kampung Genggong, Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta dan di daerah tersebut merupakan koordinat terakhir mereka dan akhirnya hilang," kata Kepala Pos SAR Basarnas Pelabuhan Ratu, Zaenal Arifin kepada Antara, Jumat (27/9).

Menurut Zaenal koordinat terakhir kapal tersebut berada di koordinat 07 14.93 S - 105 56.58 E da sempat terkatung-katung sekitar lima hari. Selama berada di tengah laut, mereka juga tidak memiliki dukungan logistik, kapal diduga tenggelam karena terhempas ombak saat berada di perairan Cianjur.

"Sampai saat ini kami belum bisa melakukan evakuasi karena hari sudah malam dan rencananya pencarian dan evakuasi akan dilanjutkan mulai besok pagi," tambahnya.

Dikatakan Zaenal, dari 80 orang imigran gelap yang menjadi korban karamnya kapal yang mereka tumpangi, informasinya hanya 23 orang yang selamat sisanya tewas dan hilang. "Kami pun saat ini masih bersiaga untuk melakukan evakuasi dan pencarian para imigran gelap yang hilang di perairan laut Cianjur," kata Zaenal.

Sebelumnya, Tim Search and Rescue gabungan dari Sukabumi disiagakan menyusul tenggelamnya kapal pengangkut imigran gelap di perairan laut Agrabinta, Cianjur. Informasi yang dihimpun dari anggota SAR kapal yang mengangkut puluhan imigran gelap asal Timur Tengah tersebut tenggelam di Kampung Genggong, Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur yang merupakan daerah perbatasan dengan perairan laut Sukabumi tepatnya di Kecamatan Tegalbuleud.

"Kami saat ini masih siaga, tetapi belum ke lokasi tempat kejadian musibah karena daerah tersebut merupakan wilayah Pos SAR Bandung, namun jika diminta diperbantukan kami akan langsung ke lokasi," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri.

Yani tegaskan tak ada yang tunggangi istri Ruhut ngadu ke DPR

Ahmad Yani.
Para anggota Komisi III menerima istri Ruhut Sitompul, Anna Rudhiantiana Legawati yang mengadukan kasus Ruhut Sitompul di Mabes Polri tak kunjung selesai. Ahmad Yani dari Fraksi PPP, Desmond Junaidi Mahesa dari Fraksi Gerindra, Sarifuddin Sudding dari Fraksi Hanura dan Sayed M Mulyadi dari Fraksi PDIP menerima Anna di ruang pimpinan.

"Ada hal-hal personal, oleh karena itu kita terima di ruang pimpinan. Ada kawan dan fraksi menerima. Ada dua hal, pertama, mereka meminta perlindungan soal kasus Ibu Ana di Mabes Polri sudah sejauh mana? Apa SP3 atau lanjut tidak jelas, apa jadi hambatan," ujar Yani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9).

Yani berjanji akan menindaklanjuti kasus yang menjerat Ruhut kepada Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Sebab, jika tak ada kejelasan maka nama polisi di mata masyarakat akan buruk.

"Saya kira siapapun di Indonesia itu tidak ada kebal hukum, nanti kita konfirmasi ke Kapolri. Kita akan konfirmasi ke Bareskrim kenapa tidak dilanjutkan. Apa tidak ada bukti maka segera SP3, jika cukup yah dilanjutkan," kata Yani.

Yani membantah kedatangan Anna yang membawa anaknya dan ditemani oleh pengacaranya, Hotman Paris Hutapea merupakan akal-akalan beberapa anggota Komisi III untuk menjegal Ruhut. Menurut Yani, dirinya dan teman-temannya memang biasa menerima keluhan publik terkait masalah hukum.

"Siapa yang menunggangi, dia datang sendiri. Saya biasa terima orang mengadu," tegas Yani.

Di lokasi yang sama, Anna mengaku jika kedatangannya ke DPR bukan atas undangan siapapun, termasuk Komisi III DPR. "Saya inisiatif sendiri, ingin menanyakan mengapa kasus saya jalan di tempat," tandasnya.

Mabes Polri, lanjut Anna, mengaku perlu meminta izin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menindaklanjuti kasus yang menyeret Ruhut Sitompul itu. "Saya kurang tahu katanya masih perlu izin Presiden sesuai aturan demikian. Tapi berapa lama? Izin Presiden itu kan 6 bulan baru nanti ada jawaban. Tapi ini perkara saya sudah 2 tahun lebih dan masih jalan di tempat," jelas Anna.

Jika Ruhut Ketua Komisi III, Abraham senang, Busyro no comment

Putusan Komite Etik .
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas enggan mengomentari terkait polemik dalam pergantian Ketua Komisi III DPR dari Gede Pasek Suardika kepada Ruhut Sitompul .

"Saya tidak akan komentar, siapapun yang terpilih, kami tidak akan mengomentari. Karena Komisi III mitra kami," kata Busyro di kantornya, Jakarta, Kamis (26/9).

Busyro menegaskan KPK akan mendukung sepenuhnya siapa pun yang terpilih menjadi Ketua Komisi Hukum itu. Dia menegaskan tidak ada pentingnya bagi KPK untuk mendukung atau tidak mendukung pemilihan Ruhut jadi Ketua.

"Saya tidak ada urgensinya mengatakan setuju atau tidak setuju. Dan kita siapa bekerjasama. Jadi tidak akan menyebut nama dan mendukung nama," tegas dia.

Sementara itu, Ketua KPK Abraham Samad mengaku senang apabila Ruhut ditunjuk sebagai Ketua Komisi III. Abraham mengatakan pria yang akrab disapa Poltak itu lumayan bersih dari kasus-kasus korupsi.

"Menurut saya enak-enak saja kalau Ruhut yang pimpin rapat. Kalau saya pribadi saya senang dengan Ruhut. Ruhut itu orangnya agak bersih," kata Abraham Samad .

Namun, Abraham menambahkan, KPK sebenarnya mendukung siapa pun anggota Komisi III yang ditunjuk menggantikan jabatan Gede Pasek di Senayan. "Sebagai lembaga negara, kita mendukung siapa pun yang ditunjuk sebagai Ketua Komisi III," kata dia.

Fraksi Partai Demokrat mengganti jabatan Ketua Komisi III yang diemban I Wayan Gede Pasek Suardika ke Ruhut Sitompul . Namun, penunjukan ini ditentang mayoritas anggota Komisi III DPR.

Abraham Samad dinilai tak perlu komentari soal Ruhut Sitompul

Ray Rangkuti.
Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, kemarin seolah mendukung Ruhut Sitompul menjadi ketua Komisi III DPR menuai kecaman. Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, hal itu semestinya tidak dilakukan Abraham sebagai pejabat publik karena hal itu bukanlah ranahnya.

"Saya jujur geram dengan pernyataan Abraham. Karena mestinya sebagai pejabat publik dia tahu mana batas kewenangannya. Kalau dia ikut bicara soal politik ya makin kusut nanti," kata Ray saat dihubungi merdeka.com lewat telepon selulernya, Kamis (26/9).

Menurut Ray, mestinya Abraham bisa memilah kewenangan dia sebagai pejabat publik dan Ketua KPK. Dia mengatakan, tidak elok jika seorang Ketua KPK yang dianggap sebagai lembaga penegak hukum ikut angkat bicara soal politik.

"Kalau KPK mengurus begituan repot juga. Jadi enggak perlulah Abraham komentari soal itu. Biarlah para politikus di Komisi III DPR dewasa menyelesaikan masalah itu," ujar Ray.

Kemarin, Abraham secara lantang mengatakan mendukung Ruhut Sitompul ditunjuk sebagai Ketua Komisi III DPR menggantikan kolega separtainya, Gede Pasek Suardika. Bahkan, Abraham sempat memuji Ruhut sebagai politikus bersih. Dia pun mengaku sudah siap jika harus rapat bareng dengan Ruhut di DPR.

"Dengan Ruhut itu orangnya agak bersih. Siap (rapat dengan Komisi III). Menurut saya enak-enakan saja kalau Ruhut yang pimpin rapat, kalau saya pribadi saya senang dengan Ruhut," kata Abraham kepada wartawan di kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia kemarin.

Kisruh Ruhut mulai overdosis

Ruhut Sitompul .
Beberapa hari ini fokus media dan publik tertuju kepada sosok politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul . Ruhut yang didapuk menggantikan Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Komisi III mendadak panen kecaman.

Banyak fraksi di Komisi III mengungkapkan penolakan mereka atas dipilihnya Ruhut sebagai Ketua Komisi III oleh fraksi Partai Demokrat. Bahkan, demi memperkuat pendapat dan membentuk opini, masalah keluarga mantan advokat itu diungkit kembali. Tak tanggung-tanggung, istri Ruhut, Anna Rudhiantina, ikut-ikutan menolak jika suaminya menjadi Ketua Komisi III DPR. Dia pun kembali membeberkan aib dan persoalan keluarga yang dilakukan Ruhut kepada dia dan anaknya.

Menanggapi konflik itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, angkat bicara. Menurut dia, permasalahan itu sebenarnya sepele dan tidak perlu melebar ke mana-mana, apalagi sampai menyeret persoalan keluarga. Tetapi, dia merasa hal itu belum tentu menurunkan pamor politik Ruhut.

"Bisa ya, bisa tidak. Tergantung Ruhut menyikapinya. Soal apakah nantinya publik akan melihat Ruhut sebagai politikus atau sebagai pribadi, itu hak masing-masing," kata Ray saat dihubungi merdeka.com lewat telepon seluler, Kamis (26/9).

Namun, Ray mengatakan sebenarnya akar permasalahan itu cuma sebatas perbedaan pandangan soal kapasitas Ruhut dalam memimpin. Tidak lebih. Dia pun menyesalkan ketika masalah itu seolah makin meluas dan menyeret masalah pribadi.

"Saya merasa bahwa inti isunya soal kapasitas Ruhut dalam memimpin Komisi III. Itu saja. Sekalipun mereka menolak, masalahnya sejauh mana kawan-kawan di Komisi III akan menyikapi persoalan itu dan mencari penyelesaiannya secara dewasa," ujar Ray.

Menurut pendapat pribadi Ray, dia juga merasa tidak yakin jika Ruhut mampu mengemban tugas memimpin Komisi III DPR. Dia menganggap Ruhut tidak terlalu cakap dalam memimpin. Tetapi, dia menganalisa sebenarnya hal ini bukan hanya strategi politik menjegal Ruhut.

"Ini bukan hanya resistensi kepada Ruhut, tapi ini adalah strategi partai-partai di DPR yang sasaran tembaknya adalah Demokrat," lanjut Ray.

Kendati demikian, Ray menyatakan polemik yang melibatkan Ruhut saat ini mulai kelewat batas. Dia menganggap mestinya persoalan pribadi tidak elok jika harus dikaitkan dengan politik. Menurut dia, jika hal itu dibiarkan malah hanya menambah pelik kemelut.

"Saya kira ini masalahnya mulai overdosis lah. Melebar ke mana-mana. Mestinya tidak perlu seperti itu. Ini kan cuma masalah politik saja," ucap Ray.

Penetapan Ruhut Sitompul sebagai ketua Komisi III DPR mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Bahkan Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso mengatakan penolakan tersebut baru pertama kalinya terjadi sepanjang sejarah Parlemen.

"Ini baru pertama kali (hujan interupsi), sebelumnya (penetapan ketua komisi) lancar. Tapi kemarin, ketika saya bilang setuju, semua angkat tangan sambil bilang ketua-ketua. Semua pasal digunakan," kata Priyo beberapa waktu lalu.

Tak berakhir sampai di situ, penetapan Ruhut jadi ketua Komisi III DPR juga mendapat penolakan dari pihak luar Parlemen.

Berikut empat orang yang jegal Ruhut jadi ketua Komisi III DPR:

1. Trio 'SBY'

Kolega Ruhut di Komisi III DPR, trio 'SBY' melakukan cibiran hingga penolakan terang-terangan pada penetapan Ruhut jadi ketua komisi. Trio yang dimaksud adalah Sarifuddin Sudding dari Fraksi Partai Hanura, Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar dan Ahmad Yani dari Fraksi PPP.

"Saya kehabisan kata-kata. Saya hanya bisa komentar, huahaaa..haaa... Komisi III pasti akan tambah lucu. Agar Komisi III tidak menjadi komisi badut," kata Bambang.

2. Hotman Paris Hutapea

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kemarin datang ke DPR. Dia terang-terangan ingin menjegal Ruhut jadi ketua Komisi III DPR. Bahkan, dia juga membawa sejumlah bukti berupa aib Ruhut.

"Kasusnya Ruhut sama istri, enggak ada tanggung jawab istri dan anak, dan Mabes Polri masih mangkrak," kata Hotman.

3. Istri pertama Ruhut

Anna Rudhiantiana Legawati, istri pertama Ruhut juga tak ikhlas suaminya menjadi ketua Komisi III DPR. Alasannya, antara dia dan Ruhut masih memiliki persoalan pribadi yang belum tuntas.

"Kasus yang dia hadapi belum selesai. Iya, sangat mendukung penolakan. Jadi anggota saja, kasus saya mandek di Mabes Polri, kalau jadi ketua Komisi III kasus saya bisa jadi SP3," tandasnya.

4. Anak Ruhut

Buah hati Ruhut dengan Anna Rudhiantiana Legawati, Kristian Sitompul ikut berkomentar soal penunjukan Ayahnya jadi ketua Komisi III DPR.

Ketika dimintai tanggapan apakah setuju Ruhut jadi ketua komisi di bidang hukum, Kristian diam. "Oke..sedih ya," kata Kristian sambil mengacungkan jempol.


Dari kolega sampai anak dan istri jegal Ruhut

Ruhut Sitompul
Penetapan Ruhut Sitompul sebagai ketua Komisi III DPR mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Bahkan Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso mengatakan penolakan tersebut baru pertama kalinya terjadi sepanjang sejarah Parlemen.

"Ini baru pertama kali (hujan interupsi), sebelumnya (penetapan ketua komisi) lancar. Tapi kemarin, ketika saya bilang setuju, semua angkat tangan sambil bilang ketua-ketua. Semua pasal digunakan," kata Priyo beberapa waktu lalu.

Tak berakhir sampai di situ, penetapan Ruhut jadi ketua Komisi III DPR juga mendapat penolakan dari pihak luar Parlemen.

Berikut empat orang yang jegal Ruhut jadi ketua Komisi III DPR:

1. Trio 'SBY'

Kolega Ruhut di Komisi III DPR, trio 'SBY' melakukan cibiran hingga penolakan terang-terangan pada penetapan Ruhut jadi ketua komisi. Trio yang dimaksud adalah Sarifuddin Sudding dari Fraksi Partai Hanura, Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar dan Ahmad Yani dari Fraksi PPP.

"Saya kehabisan kata-kata. Saya hanya bisa komentar, huahaaa..haaa... Komisi III pasti akan tambah lucu. Agar Komisi III tidak menjadi komisi badut," kata Bambang.

2. Hotman Paris Hutapea

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kemarin datang ke DPR. Dia terang-terangan ingin menjegal Ruhut jadi ketua Komisi III DPR. Bahkan, dia juga membawa sejumlah bukti berupa aib Ruhut.

"Kasusnya Ruhut sama istri, enggak ada tanggung jawab istri dan anak, dan Mabes Polri masih mangkrak," kata Hotman.

3. Istri pertama Ruhut

Anna Rudhiantiana Legawati, istri pertama Ruhut juga tak ikhlas suaminya menjadi ketua Komisi III DPR. Alasannya, antara dia dan Ruhut masih memiliki persoalan pribadi yang belum tuntas.

"Kasus yang dia hadapi belum selesai. Iya, sangat mendukung penolakan. Jadi anggota saja, kasus saya mandek di Mabes Polri, kalau jadi ketua Komisi III kasus saya bisa jadi SP3," tandasnya.

4. Anak Ruhut

Buah hati Ruhut dengan Anna Rudhiantiana Legawati, Kristian Sitompul ikut berkomentar soal penunjukan Ayahnya jadi ketua Komisi III DPR.

Ketika dimintai tanggapan apakah setuju Ruhut jadi ketua komisi di bidang hukum, Kristian diam. "Oke..sedih ya," kata Kristian sambil mengacungkan jempol.


Demokrat pertimbangkan penunjukan Ruhut jadi ketua Komisi III

ruhut sitompul .
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, soal penunjukan Ruhut Sitompul sebagai ketua Komisi III DPR tampaknya masih dipertimbangkan. Syarief mengatakan penunjukan itu tergantung Ketua Fraksinya di DPR.

"Ya tergantung ketua fraksi. Kan tanya aja ketua fraksi itu gimana," kata Syarief di Istana Kepresidenan, Jumat (27/9).

Saat ini, Syarief mengaku belum mendapatkan laporan secara komprehensif terkait penunjukan Ruhut itu. Menurut Syarief perkembangannya akan dilihat lagi pada Senin pekan depan.

"Saya belum mendapat laporan secara komprehensif. Kita lihat saja, hari Senin," ujarnya. Dia melanjutkan, "ya kita lihat aja nanti gimana, kita inginkan semuanya baik-baik saja."

Polisi uji balistik kasus penembakan tukang las di Bandung

Ilustrasi Penembakan
Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap aksi pelaku pencuri sepeda motor menggunakan senjata api di bengkel las UD Jaya, Jalan Soekarno Hatta, Bandung. Lima saksi telah dimintai keterangan.

"Sudah lima saksi kita periksa, seperti istri korban, pegawai setempat dan orang yang melihat kejadian," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul di Bandung, Jumat (27/9).

Menurut dia, peluru yang bersarang di lengan kanan korban, Zaenal Rustandi (45), sudah berhasil diangkat. Untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan, pihaknya akan melakukan uji balistik.

"Kita masih pelajari peluru melalui hasil uji balistik, tapi senjata ini berdasarkan saksi menggunakan laras pendek," ungkapnya.

Seperti diberitakan, aksi pencurian kendaraan bermotor terjadi pada Kamis (26/9) sekitar pukul 18.30 WIB. Zaenal yang saat itu memergoki motornya dicuri, ditembak pelaku yang berjumlah dua orang.

Pelaku yang menggunakan motor matic kabur ke arah Caringin, sedangkan korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Rajawali untuk mendapat pengobatan.

Chairul Tanjung bantah tunjuk-tunjuk SBY di Bali

Chairul Tanjung dan Presiden SBY.
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung mengklarifikasi beredarnya foto dirinya sedang memarahi Presiden SBY yang beredar di media sosial. Chairul menegaskan, dirinya sangat menghormati SBY sebagai pribadi dan Presiden.

Dalam siaran pers yang dikutip Antara, Jumat (27/9), bos CT Corps itu menjelaskan, dirinya dalam kapasitas sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) sebagai Wakil Ketua Panitia Nasional KTT APEC 2013.

"Tidak pernah saya melakukan tindakan yang memarahi atau menunjuk-nunjuk Presiden sebagaimana berita di beberapa media online dan sosial media," kata Chairul.

"Saya orang yang sangat menghormati SBY sebagai pribadi maupun sebagai Presiden," imbuhnya.

Dia merasa perlu mengklarifikasi berita dan foto yang beredar di media online maupun media sosial yang menggambarkan seakan-akan dia sedang menunjuk-nunjuk Presiden SBY dan Ibu Negara.

Pengusaha yang akrab dipanggil CT itu mengaku diberi tanggung jawab agar APEC bisa berlangsung dengan baik, mulai persiapan infrastruktur, konten, penyelenggaraan, media dan hubungan masyarakat, termasuk keamanan.

Dalam kaitan fungsi dan tanggung jawab itu, CT kemudian melaksanakan rapat-rapat koordinasi dan persiapan demi kesuksesan KTT APEC.

"Dalam rangka persiapan KTT APEC, Presiden SBY melakukan kunjungan ke Bali pada 23-25 September. Dan tentu sebagai panitia, saya mendahului pergi ke Bali pada 22 September untuk melakukan koordinasi dan melakukan penjemputan di bandara pada 23 September saat Presiden SBY tiba dari Palembang," jelas CT.

Saat itu, dia menyertai kunjungan Presiden SBY selama di Bali. "Jadi, praktis dalam kapasitas sebagai orang yang bertanggung jawab, saya mendampingi Presiden dari kedatangan sampai kembalinya ke Jakarta. Hampir semua kegiatan Presiden, saya ikuti dan saya memberi penjelasan yang dirasa diperlukan," katanya menjelaskan.

Dalam kegiatan itu, selain mendengarkan laporan dalam rapat, Presiden SBY juga melakukan peninjauan ke lapangan, untuk mengecek infrastruktur, bandara, peresmian jalan tol, dan pengecekan di Hotel Sofitel Luxury sebagai tempat retreat KTT APEC.

"Jadi, pada saat peninjauan itu, banyak diinformasikan kepada Presiden, Ibu Negara, dan pejabat pendamping Presiden. Dan dalam kegiatan itu, tidak pernah ada kegiatan memarahi atau menunjuk-nunjuk Presiden," jelas CT.

Menurut dia, sebagai orang Indonesia yang menghargai sopan santun dan tatakrama, tindakan yang tidak pada tempatnya, tidak dan tidak akan pernah saya lalukan kepada orang yang lebih tua, apalagi kepada Presiden yang merupakan lambang negara.

"Buat saya, Presiden adalah lambang negara, yang harus dihormati oleh siapa pun sebagaimana lambang-lambang negara yang lain seperti lagu Indonesia Raya dan bendera Merah Putih," lanjut CT.

Dengan penjelasan ini, dia menegaskan bahwa tidak pernah ada kejadian seperti apa yang diberitakan selama ini, bahkan juga telah dilakukan konfirmasi kepada pemotret foto asli, yakni fotografer resmi kepresidenan, Abror Rizki.

Abror secara tegas menyatakan foto yang asli tidak memperlihatkan CT sedang menunjuk-nunjuk Presiden. Dari foto asli jelas terlihat bahwa CT sedang mengangkat jempolnya pada saat memberikan penjelasan mengenai kondisi ruangan penunjang retreat dan kelengkapannya di depan Presiden SBY, Ibu Negara dan pejabat yang menyertai.

"Karena itu, saya meminta orang-orang yang melakukan rekayasa gambar maupun menyampaikan informasi yang tidak benar, untuk tidak melakukannya lagi, karena hal itu tentu tidak baik, untuk dirinya sendiri maupun orang lain," pungkas CT.

Fotografer SBY benarkan foto beredar di media sosial rekayasa

Foto yang kiri asli, yang kanan yang beredar di media sosial
Fotografer pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Abror Rizki angkat bicara soal beredarnya foto Chairul Tanjung seakan menunjuk Presiden SBY yang beredar di sosial media. Menurutnya, foto yang beredar tersebut adalah rekayasa.

Sebagai orang yang memotret momen tersebut, Abror merasa dirugikan lantaran foto yang beredar itu direkayasa sedemikian rupa sehingga seolah-olah pengusaha Chairul Tanjung marah kepada SBY.

"Foto aslinya, bagian mulut Pak CT seakan-akan mengucapkan kata U, padahal aslinya A," kata Abror kepada merdeka.com, Jumat (27/9).

Abror mengatakan, dalam foto asli yang dia kirim ke sejumlah media, tangan Chairul Tanjung tidak menjulurkan jari telunjuk, melainkan jempol. Sementara dalam foto yang beredar di sosial media, tangan SBY tampak seperti menunjuk Presiden SBY.

Lebih lanjut, Abror mengatakan, dalam foto yang dia kirim, ada LCD besar di samping CT yang digunakan oleh bos CT Corps tersebut untuk memberikan penjelasan kepada SBY dan rombongan. Namun dalam foto yang beredar di media sosial, TV LCD tersebut tidak ada. Sehingga seakan-akan tampak CT seolah-olah menunjuk dan meminta kepada SBY dan rombongan untuk pergi keluar ruangan.

"Saya merasa sangat dirugikan dengan beredarnya foto tersebut," keluh pria yang hampir 10 tahun menjadi fotografer pribadi orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Sebelumnya, pakar Digital Forensik Hotland Sitorus, foto CT menunjuk SBY yang beredar itu palsu. "Saya jamin kalau foto tersebut adalah hasil rekayasa, jadi itu tidak perlu dibesar-besarkan. Dapat dipastikan jika foto tersebut hasil rekayasa," kata Hotland kepada merdeka.com, Kamis (26/9) kemarin.

Menurut dosen dari Universitas Tanjungpura ini, hasil editan foto itu dilakukan pada 25 September 2013. Kemudian, setelah diedit, foto itu langsung diunggah di media sosial seperti Twitter.

"Presisi elemen gambar pada border lengan kiri tidak sama kualitasnya dengan elemen gambar tubuh CT, rekayasa dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak open source gd-jpeg v1.0," jelasnya.

Jika dilihat tangan kirinya yang digunakan menunjuk SBY terlihat tidak proporsional. "Demikian juga posisi tangan kiri yang menunjuk ke arah sisi luar kiri, tidak tepat apabila disandingkan dengan posisi badan, terutama arah wajah CT," katanya.

Untuk itu, Hotland menyarankan agar Bareskrim Polri unit cyber crime menindaklanjuti kasus tersebut. "Ini melanggar UU No 11 tahun 2008, tentang ITE. Pelaku rekayasa foto ini dapat dijerat dengan pasal 35 UU ITE, dengan hukuman pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda Rp. 12 miliar," ujarnya.

Kamis, 26 September 2013

Ayu: Artis biasa memfollow-up pekerjaan dengan merayu & mendesah

Sidang lanjutan Ahmad Fathananh.
Mantan model panas Ayu Azhari membantah punya hubungan spesial dengan terdakwa kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah. Padahal dalam rekaman percakapan telepon antara Ayu dan Fathanah yang dimiliki Jaksa KPK, jelas menunjukkan keduanya berhubungan dekat layaknya kekasih.

Namun Ayu membantah. Dia mengatakan, "tidak," saat ditanya oleh Jaksa KPK Guntur Ferry, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (26/9) soal kedekatannya dengan Fathanah. Jaksa bertanya karena pemberian uang dari Fathanah diduga dari hasil pencucian uang.

Atas pertanyaan dari Jaksa, penasehat hukum dari terdakwa Fathanah merasa keberatan. Namun, Hakim Ketua Nawawi langsung menengahi dan meminta pertanyaan soal hubungan antara Ayu dan Fathanah itu dilanjutkan.

"Kalau hubungan asmara tidak. Kalau saya sebagai artis biasa memfollow up pekerjaan dengan bahasa yang merayu-rayu dan mendesah," jawab Ayu lagi.

Dengan jawaban Ayu itu, Hakim Nawawi kemudian bertanya lagi apa suara desahan merupakan hal yang lumrah. "Itu penilaian, yang Mulia. Seperti mata saya yang dianggap sayu. Kalau mendesah, itu mungkin karena panggilan sayang atau abang (kepada Fathanah)," ujarnya.

Mendengar jawaban Ayu, Jaksa KPK pun langsung meminta izin untuk mendengarkan rekaman percakapan antara Ayu dan Fathanah. "Ini berkaitan dengan pemberian uang, yang mulia. Kami tak bermaksud membuat persidangan di luar konteks dengan membuka hubungan pribadi," kata Muhibuddin.

Sayangnya, Hakim Nawawi tidak memberikan izin karena penjelasan Ayu dinilai sudah cukup.

Soal desahan Ayu Azhari, Fathanah bilang 'jangan ada istri saya'

Sidang lanjutan Ahmad Fathananh.
Terdakwa kasus suap pengurusan kuota dan pencucian uang Ahmad Fathanah tampaknya enggan disinggung kembali soal rayuan dan desahan Ayu Azhari yang terungkap di persidangan. Fathanah sungkan ditanya soal itu oleh wartawan lantaran merasa kasihan dengan istrinya, Septy Sanustika.

"Jangan, jangan, itu kawan, ini tidak etis, ada istri saya. Kasihan kalau Anda ungkap lagi," ujarnya usai bersidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (26/9).

Fathanah juga mengelak pernah mendengar desahan maupun rayuan Ayu kepadanya. "Tolonglah saya, ketiga, saya enggak pernah tuh dengar desahan dan rayuan," ujarnya.

Namun, Fathanah tak membantah jika Ayu memanggil dirinya dengan sebutan 'sayang'. Dan hal itu, lanjut Fathanah, merupakan hal yang wajar karena hubungan profesionalisme.

"Aaaa, itu mungkin dia 20-30 sayang-sayangnya sama yg lain. Kita kan profesional saja lah," ujarnya.

Sebelumnya di persidangan, Ayu Azhari membantah dirinya punya hubungan asmara dengan Fathanah. Namun, dia mengaku suka merayu dan mendesah kepada Fathanah.

"Kalau hubungan asmara tidak. Kalau saya sebagai artis biasa mem-follow up pekerjaan dengan bahasa yang merayu-rayu dan mendesah," kata Ayu.

Dengan jawaban Ayu itu, Hakim Nawawi kemudian bertanya lagi apa suara desahan merupakan hal yang lumrah. "Itu penilaian, yang Mulia. Seperti mata saya yang dianggap sayu. Kalau mendesah, itu mungkin karena panggilan sayang atau abang (kepada Fathanah)," ujarnya.

Mendengar jawaban Ayu, Jaksa KPK pun langsung meminta izin untuk mendengarkan rekaman percakapan antara Ayu dan Fathanah. "Ini berkaitan dengan pemberian uang, yang mulia. Kami tak bermaksud membuat persidangan di luar konteks dengan membuka hubungan pribadi," kata Muhibuddin.

Sayangnya, Hakim Nawawi tidak memberikan izin karena penjelasan Ayu dinilai sudah cukup.

Desahan Ayu Azhari bikin Fathanah keluarkan uang puluhan juta

Ayu Azhari jadi saksi di Sidang AF.
Mantan artis seksi Ayu Azhari menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah. Beberapa waktu lalu, Ayu pernah dijanjikan Fathanah untuk menyanyi dalam acara kampanye PKS.

Menengok ke belakang, walau proyek menyanyi di kampanye PKS itu tidak jadi, rupanya Fathanah sudah memberikan uang muka pada Ayu Azhari. Kakak Sarah dan Rahma Azhari ini sudah dapat Rp 20 juta plus USD 1.800. Total sekitar Rp 38 juta.

Saat kasus ini ramai dibicarakan, Ayu mengembalikan uang itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tanggal 3 Mei lalu. Dia pun mengaku menjadi korban pekerjaan Fathanah.

Yang menarik, percakapan Fathanah dan Ayu cukup mesra. Ayu membantah punya hubungan spesial dengan Fathanah. Tapi dia memang merayu Fathanah agar proyek menyanyi itu jadi. Semua ini terungkap di pengadilan.

"Kalau hubungan asmara tidak. Kalau saya sebagai artis biasa memfollow up pekerjaan dengan bahasa yang merayu-rayu dan mendesah," kata Ayu di persidangan Tipikor, Jakarta, Kamis (26/9).

Ayu pun mengaku tak segan memanggil Fathanah dengan sebutan sayang. Menurut Ayu, panggilan sayang itu lebih kepada hubungan kerja. Namun, Ayu tak menampik jika dirinya disebut merayu Fathanah dengan panggilan sayang itu.

"Kalau suara saya yang mendayu-dayu dan mata saya yang sayu, makanya saya jadi Ayu Azhari," ujarnya sambil tertawa.

Ayu mengatakan menjadi seorang artis atau penyanyi harus pintar merayu. Hal itu agar dapat uang tambahan termasuk uang dari terdakwa kasus pencucian uang Ahmad Fathanah.

"Ya semua (pintar merayu). Kalau biduan pintar ngerayu kalau di panggung biduan gak pintar ngerayu penonton nggak semangat," ujar Ayu.

Meski merayu, Ayu mengungkapkan sosok Fathanah tidak pernah merayu dirinya. Ditanya soal rekaman percakapan dengan suara desahannya dengan Fathanah, Ayu mencoba mengelak.

"Banyak hal yang saya tidak ingat. Saya mencoba melupakan kasus ini. Saya sudah berikan keterangan semoga bermanfaat," ujarnya.

Ketika ditanya soal desahan Ayu yang katanya seksi itu, Fathanah mengelak.
"Jangan, jangan, itu kawan, ini tidak etis, ada istri saya. Kasihan kalau Anda ungkap lagi," ujarnya usai bersidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (26/9).

Fathanah juga mengelak pernah mendengar desahan maupun rayuan Ayu kepadanya. "Tolonglah saya, ketiga, saya enggak pernah tuh dengar desahan dan rayuan," ujarnya.

Namun, Fathanah tak membantah jika Ayu memanggil dirinya dengan sebutan 'sayang'. Dan hal itu, lanjut Fathanah, merupakan hal yang wajar karena hubungan profesionalisme.
"Aaaa, itu mungkin dia 20-30 sayang-sayangnya sama yg lain. Kita kan profesional saja lah," ujarnya.

Kasus ini masih bergulir, dengan sejumlah wanita cantik yang pernah berhubungan dengan Fathanah. Tentu masih banyak kejutan lagi.

Rajin nge-gym justru bikin berat badan naik?

Ilustrasi gym.
Rajin mengunjungi gym untuk berolahraga seringkali dikaitkan dengan tubuh yang lebih bugar dan penurunan berat badan. Namun survei terbaru menemukan bahwa rajin olahraga di gym justru membuat berat badan bertambah.

Survei ini menunjukkan bahwa 39 persen orang yang berhasil membakar 300 kalori setelah nge-gym justru mengalami penambahan berat badan. Hal ini disebabkan kebiasaan ngemil dan makan banyak kalori setelah selesai nge-gym, seperti dilansir oleh Daily Mail (25/09).

Survei ini menemukan bahwa berolahraga di gym membuat seseorang merasa puas sehingga sulit bagi mereka untuk mengurangi asupan kalori setelah melakukan olahraga. Hasil ini ditemukan setelah peneliti melakukan survei pada 1.000 pengguna gym.

Mereka menemukan bahwa 26 persen pengguna gym justru bertambah berat badannya ketika mereka mulai berolahraga. Sementara 49 persen partisipan menjelaskan bahwa mereka tak mengalami penurunan berat badan. Hanya sekitar 27 persen yang mengaku mengalami penurunan berat badan.

Sekitar sepertiga partisipan mengaku bahwa mereka mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalori setelah melakukan olahraga di gym. Alasan lainnya yang ditemukan dalam penelitian ini adalah para pengguna gym diketahui memiliki nafsu makan yang lebih besar dibanding orang yang tak berolahraga.

Sekitar 53 persen partisipan mengaku bahwa olahraga tersebut membuat nafsu makan mereka bertambah. Tampaknya menurut penelitian ini, Anda tak akan bertambah berat badan meski melakukan olahraga di gym jika setelahnya Anda masih menjaga pola makan dan tak mengonsumsi terlalu banyak kalori.

Pemerintah tawarkan pengembangan shale gas ke AS

Pemerintah akan menawarkan pengembangan shale gas yang ada di Indonesia kepada Amerika Serikat. Soalnya, negara paman sam itu merupakan pionir dalam pengembangan gas alam yang berasal dari serpihan bebatuan itu.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan Indonesia memiliki potensi shale gas yang cukup besar. Jika itu dimanfaatkan, bisa menurunkan harga gas.

"Saat Presiden Obama melawat ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden SBY, salah satu agenda pertemuan yang dbahas adalah bagaimana mentransfer teknologi dari Amerika untuk menghemat pemakaian energi dan mengembangkan shale gas," kata Jero Wacik dalam siaran pers, Jumat (27/9).

Jero melanjutkan, sebagai negara yang berhasil mengembangkan shale gas, Amerika pasti memiliki teknologi mengolah shale gas yang berasal dari batu shale ini. Atas hal itu, menurut dia, pemerintah akan mengajak Amerika Serikat untuk mengembangkan shale gas dalam negeri.

"Mereka sudah menemukan shale gas, kita punya sumbernya dan saya minta kepada mereka untuk mulai terjun di Indonesia, mengeksplorasi shale gas," terang Jero Wacik.
Menurut data Kementerian ESDM, potensi shale gas yang dimiliki Indonesia diprediksi sekitar 574 triliun kaki kubik (TCF). Jumlah itu lebih besar jika dibandingkan gas alam dari batu bara atau coal bed methane (CBM) yang mencapai 453,3 TCF dan gas bumi sebesar 334,5 TSCF.

Potensi shale gas berada di tujuh cekungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Tiga cekungan berada di Sumatera seperti Baong Shale, Telisa Shale, dan Gumai Shale, dan empat cekungan terletak di Jawa dan Kalimantan.

Selain itu, potensi shale gas juga terdapat di satu lahan berbentuk klasafet formation yang terletak di Papua.

Basuki: Mendagri Harus Belajar Konstitusi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Asisten Pembangunan DKI Wiriyatmoko saat menghadiri Apel di Monas, Jakarta, Jumat (27/9/2013).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak sepakat dengan imbauan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk mengganti Lurah Lenteng Agung. Menurut dia, Mendagri perlu belajar mengenai konstitusi terlebih dahulu, sebelum ia berkomentar terkait konflik yang dihadapi oleh Lurah Susan. 

"Jadi, Mendagri harus belajar konstitusi, Ahok yang bilang," tegas Basuki, seusai mengikuti apel siaga, di Silang Monas, Jakarta, Jumat (27/9/2013). 

Mengapa ia mengatakan hal tersebut? Dengan nada yang semakin meninggi, Basuki menegaskan kalau Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Jadi, pemilihan pemimpin tidak didasarkan oleh keinginan warga untuk menolak atau tidak menolak. 

Kemudian, ia justru balik mempertanyakan kepada Mendagri, apabila ada satu juta warga demo di Jakarta, apakah dengan aksi tersebut, berarti ia bersama Jokowi dapat diturunkan dari jabatan yang kini mereka emban? 

Secara hitungan, kata dia, Jokowi dan dirinya tidak perlu turun dari posisi Gubernur dan Wakil Gubernur karena angka tersebut masih kurang dari sebagian jumlah warga Jakarta. 

"Kalau kamu enggak suka kepada saya, turunkan saya di 2017. Bukan pakai demo-demo. Jadi, sampaikan kepada Mendagri seperti itu," tegas Basuki lagi. 

Sebelumnya, Mendagri Gamawan Fauzi meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengevaluasi penempatan Susan Jasmine Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Penolakan warga terhadap Susan dikhawatirkan mengganggu kinerjanya. 

Mendagri menjelaskan, Jokowi harus mempertimbangkan kemungkinan penurunan kinerja Susan karena tidak didukung warga. Pasalnya, kata Gamawan, tujuan pemberian jabatan tertentu kepada seseorang adalah kesuksesan program karena kinerja yang baik. Meski demikian, Gamawan menegaskan, agama dan keyakinan seseorang bukan dasar penempatan seseorang pada jabatan dan posisi tertentu.


Pernyataan Amien tentang Jokowi Pelampiasan Kekecewaan

Joko Widodo (kiri) dan Amien Rais (kanan) 

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana menilai, pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terkait politisi PDI Perjuangan yang menjabat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo salah kaprah. Dalam pernyataannya, Amien menyebut Jokowi memiliki kesamaan dengan mantan Presiden Filipina Joseph Estrada, yaitu sama-sama dipilih hanya karena popularitas. 

Menurut Ari, pernyataan Amien tak substansial dan terlihat bertujuan mengganggu popularitas Jokowi. Ia menilai, pernyataan-pernyataan Amien terhadap Jokowi merupakan bentuk kekecewaan karena rendahnya apresiasi publik tentang wacana duet Jokowi dengan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa dalam Pemilihan Presiden 2014.

"Jelas ingin mengganggu, manuver politik yang sistematis untuk mengganggu popularitas dan legitimasi Jokowi," kata Ari, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (27/9/2013). 

Ia juga mengkritisi ajakan Amien yang meminta masyarakat tak memilih pemimpin bermodal popularitas saja. Pernyataan ini, kata Ari, menunjukkan bahwa Guru Besar Ilmu Politik UGM itu lupa bahwa popularitas merupakan modal utama untuk mendulang sukses di dunia politik. Namun, popularitas yang dikantongi Jokowi, menurut Ari, masih dalam arti positif.

"Pernyataan Amien salah kaprah dan cara pandangnya sempit. Mana mungkin orang akan terpilih kalau tidak populer? Meski populer bukan satu-satunya modal dalam politik," ujarnya.

Jika ingin mengkritik Jokowi, Ari menyarankan agar Amien menyoroti program kerjamya yang dianggap kurang baik dan bukan menyerang secara personal. Sejumlah pernyataan Amien yang bertendensi negatif terhadap Jokowi, dinilai Ari bisa menimbulkan persepsi bahwa ia tengah melakukan manuver sebagai bentuk kekecewaan terhadap Jokowi.

Kritik Amien

Saat memberi kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2013), Amien menyamakan Jokowi dengan mantan Presiden Filipina Joseph Estrada. Kesamaannya, menurut Amien, mereka dipilih karena populer. Menurutnya, Estrada terpilih sebagai presiden karena popularitasnya sebagai bintang film di Filipina. Namun, kata Amien, ia hanya bertahan beberapa bulan memimpin Filipina setelah digulingkan melalui kudeta dan digantikan oleh Gloria Macapagal Arroyo.

"Joseph Estrada setiap malam kerjanya hanya mabuk, dan dia dipilih hanya berdasarkan popularitasnya," ujar Amien.

Ia berharap, Indonesia tidak memilih Jokowi sebagai presiden pada Pemilihan Presiden 2014 hanya karena popularitasnya.

"Jokowi memang tidak separah Joseph Estrada, tapi jangan memilih dia karena popularitasnya saja," kata Amien. 

Amien mengungkapkan, saat dipimpin Jokowi, Solo merupakan salah satu kota termiskin di Jawa Tengah. Jokowi pernah menjadi Wali Kota Solo selama hampir dua periode, sebelum memutuskan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.

"Daerahnya masih banyak yang kumuh, hanya Slamet Riyadi saja yang bagus. Tapi Jokowi malah dinobatkan sebagai wali kota nomor tiga terbaik di muka bumi, mungkin hanya karena popularitas," ujarnya. 

Pernyataan "pedas" Amien Rais soal Jokowi bukan kali ini saja. Sebelumnya, ia mempertanyakan nasionalisme Jokowi.


Habibie: Pesawat R-80 Akan Buat "Surprise" Dunia!

Mantan Presiden BJ Habibie ketika memberikan orasi dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional 2013 di Manado.

Bacharuddin Jusuf Habibi atau yang lebih familiar dengan BJ Habibie mengatakan tidak ada jalan lain agar orang-orang mudah berpindah tempat di benua maritim seperti Indonesia, selain menggunakan pesawat terbang. Oleh karenanya, ia menyambut positif kehadiran NAM Air, yang rencananya mayoritas akan menggunakan pesawat buatan dalam negeri. Artinya, kehadiran maskapai anak Sriwijaya Airlines tersebut turut mendorong industri pesawat terbang di Indonesia. 

"Insya Allah R-80 tahun 2016 atau 2017 akan mengudara dan dunia akan surprise," ungkap Habibie dengan bangga penuh haru dalam Grand Launching NAM Air, di Jakarta Teater, pada Kamis malam (27/9/2013). 

Sekadar informasi, R-80 adalah pesawat terbang produksi PT Regio Aviasi Industri (RAI) tempat BJ Habibie duduk sebagai komisaris. 

Dalam peluncuran tersebut ditandatangani perjanjian kerja sama (MoU) antara Presiden Direktur NAM Air Jefferson Jauwena dengan BJ Habibie, berkaitan dengan pengadaan 100 unit pesawat R-80, terdiri dari 50 unit firm, dan 50 unit pesawat pilihan. 

Pesawat R-80 merupakan pengembangan dari pesawat N250 yang dibuat BJ Habibie. Pesawat N250 merupakan pesawat yang dikendalikan secara elektronik atau dikenal dengan istilah fly by wire kedua, setelah pesawat keluaran Airbus yakni A-300. 

"Pesawat terbang yang pernah dibuat menusia yang dikendalikan secara elektronik yang dikenal dengan fly by wire pertama kali adalah Airbus di Hamburg di mana saya kerja dulu. Di situ, saya pernah menjadi direktur dan executive vice president," kata mantan Presiden RI ketiga itu. 

"Fly by wire pertama A-300, fly by wire kedua N250, dan ketiga triple seven (B-777). Dalam skala regional, N250 merupakan fly by wire pertama," jelasnya. 

Bahkan, saking semangatnya, Habibie yang kini menginjak usia 77 tahun mengaku memimpin sendiri diskusi desain engineering, financing, sampai sheduling dari R-80 selama dua hingga lima jam sebelum datang ke acara peluncuran. 

"Biar on schedule dan the best, jadi saya harus tahu," tuturnya. 

Industri strategis dibubarkan 

Jauh sebelum R-80, Indonesia pernah hampir memiliki industri pesawat terbang sebagai industri strategis yang kuat, tetapi kandas. Habibie mengatakan, ide membuat pesawat terbang bukan idenya, bukan juga ide Soeharto. Akan tetapi, ide bangsa Indonesia, sesaat setelah mendeklarasikan kemerdekaan. 

Jika ditanya siapa yang pertama kali memiliki inisiatif membuat pesawat terbang, menurut Habibie, jawabannya adalah Angkatan Udara RI (AURI). "Jadi kalau ada suatu bangsa di mana saja dia berada yang mengerti pentingnya teknologi itu, maka itu adalah angkatan bersenjata, angkatan udara, angkatan darat, dan angkatan laut. Oleh karena itu yang mengembangkan teknologi itu adalah mereka dan khususnya AU terus mendorong untuk membuat pesawat terbang," aku Habibie. 

Pada Januari 1950, Presiden Soekarno memutuskan mengirim putra-putri terbaik untuk belajar di luar negeri dalam pilihan bidang membuat kapal terbang penumpang atau membuat kapal laut untuk mengangkut barang-barang. 

Waktu itu Habibie baru menginjak bangku kelas tiga SMP. Ia pun menjadi pelajar Indonesia gelombang empat yang belajar di bidang pesawat terbang pada 1954. Habibie berhasil menyelesaikan strata 1 pada usia 22 tahun dan strata dua pada usia 24 tahun. 

"S-3 konstruksi pesawat terbang 28 tahun di Jerman. Di tempatnya Teodhore Von Karman, guru besar yang pertama dalam konstruksi pesawat terbang, yang mendirikan NASA. Saya asisten di situ, dan bisa dibaca di Google," kisah dia. 

Lepas menyelesaikan pendidikan, Habibie bekerja untuk sebuah perusahaan di Hamburg, di mana ia pernah menjadi direktur dan executive vice president. "Di situ lahir Airbus, yang sekarang membuat A-380 di situ. Waktu saya mulai ke situ 3.000 (karyawan), waktu saya tinggalkan 4.500, sekarang 16.000. Saudara-saudara, waktu 'nanjak' begini saya tiba-tiba disuruh pulang untuk membangun industri pesawat terbang jadi industri strategis," kenang Habibie. 

"Dan saya ditugaskan membangun industri strategis. Tidak banyak yang tahu waktu saya jadi wakil presiden terpilih, saya harus meletakkan jabatan-jabatan yang saya miliki, dan industri stategis yang saya pimpin itu memiliki 48.000 karyawan dan turnover 10 miliar dollar AS," lanjut dia. 

Seusai pemilu, Habibie mengatakan bersedia melanjutkan kepemimpinan Indonesia, jika pertanggungjawabannya diakui. Jika tidak, lanjutnya, ia memberikan posisi kepresidenan kepada orang lain. "Belum lagi saya bicara tuntas, saya tidak diterima. Tapi tidak mengapa," tuturnya. 

"Saya sampaikan kepada yang ganti, perhatikan dua hal. Satu, jangan lemahkan TNI karena itu adalah tulang punggung perjuangan bangsa Indonesia. Dua, jangan korek-korek industri strategis, karena industri strategis adalah keinginan seluruh bangsa Indonesia sejak kemerdekaan. Putra putra terbaik yang memberikan apa saja yang dia miliki," tuturnya. 

Namun, tiba-tiba industri strategis tersebut dibubarkan. "Saya sampai bilang ke Ibu Ainun 'Is that the price I have to pay to get my freedom? Kita akan kembali dan bangkit melaksanakan perjuangan yang sementara terhenti'," kenangnya. 

Kini, di hadapan direksi NAM Air, direksi Sriwijaya Air, dan Kementerian Perhubungan, Habibie mengatakan memanjatkan doa, dan bersyukur karena ada yang meneruskan perjuangan membangun industri strategis. 

"Saya ini orang tua, usia saya 77 tahun tapi semangat saya sama seperti waktu saya umur 17 tahun. Dan semangat ini saya temukan kembali pada yang hadir di sini anak-anak intelektual saya, cucu-cucu intelektual saya. Saya yang mewakili generasi yang fading out, melihat ini semua saya bersyukur," ucap Habibie.