Politisi Partai Golkar Tantowi Yahya bersama lima teman lain dari
media, perguruan tinggi dan lembaga think tank melakukan lawatan ke
Israel. Lawatan tersebut sungguh tidak bisa diterima lantaran sama saja
Tantowi cs mengakui eksistensi negeri Yahudi, Israel.
Mungkin Tantowi perlu menengok sejarah ke belakang terkait sikap
Indonesia yang tidak pernah menganggap keberadaan Israel. Ketika itu
sang proklamator, Soekarno masih menjadi presiden Republik Indonesia
(RI).
Pada 1962 silam, dalam sebuah kesempatan pidato, Bung Karno dengan
tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina merebut tanah jajahannya
dari tangan Israel.
"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada
orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri
menantang penjajahan Israel," kata Bung Karno berapi-api.
Meski berkali-kali dirayu, presiden pertama RI itu sangat kukuh
menolak mengakui berdirinya negara Israel yang diinisiasi Inggris dan
negara Barat dengan cara mengusir warga Palestina. Meski berganti rejim
Orde Baru, Soeharto secara resmi juga menegaskan Indonesia tidak
menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Sayangnya, perjuangan pendiri bangsa Indonesia itu mungkin dilupakan
oleh Tantowi dan kawan-kawan. Darah pejuang syuhada yang gugur di medan
pertempuran mungkin tidak dianggap.
Padahal, tidak sedikit masyarakat Indonesia menyisihkan sebagian
harta, tenaga, dan waktunya untuk berkoban membantu kemerdekaan
Palestina.
Mengedepankan alasan berkunjung ke Israel atas undangan
Australian-Jewish Association, Tantowi tidak menganggap realitas itu
sebagai empati untuk tidak menginjakkan kaki di Israel. Tidak seperti
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang dilarang masuk Ramallah oleh
Israel, mantan presenter televisi itu malah disambut hangat Juru Bicara
Parlemen Israel Knesset Yuli Edelstein.
Tantowi melakukan kunjungan ke negeri Zionis itu selama empat hari
pada pekan lalu. "Dalam kunjungan tersebut kami dipertemukan dengan
petinggi Israel dari mulai parlemen, pemerintahan, kalangan kampus,
media, dan masyarakat biasa," kata anggota Komisi I DPR RI itu, Selasa
(11/6).
Menurut Tantowi, kedatangannya dimaksudkan untuk mengetahui proses
perdamaian antara Israel dan Palestina yang sedang berlangsung. Dalam
berbagai dialog dengann narasumber di Israel, pihaknya menyimpulkan
bahwa negeri pimpinan Shimon Peres itu belum berlaku adil terhadap
Palestina.
"Mana ada perdamaian tanpa keadilan?" ujar Tantowi.
Sumber ::
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/13/06/12/mo8v8k-beda-tantowi-yahya-dan-soekarno-soal-israel
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon