Iran, negara di kawasan timur tengah ini dikenal sebagai salah satu
ladang minyak di dunia. Sumber daya yang melimpah membuat pertumbuhan
ekonomi Iran selalu stabil sejak dua abad lalu.
Ekonomi yang prima membuat Iran dapat mengembangkan apapun dengan
sokongan dana melimpah, salah satunya nuklir. Teknologi nuklir Iran
sudah mulai dikembangkan semenjak beberapa tahun lalu.
Tahun ini, pada Juli nanti, Iran dikabarkan sudah mampu membuat bom nuklir. Laman the Times of Israel
mengabarkan setelah melihat Korea Utara mempunyai senjata nuklir,
pemimpin Iran ternyata juga telah memutuskan untuk menyiapkan bom
nuklirnya antara Juli sampai September tahun ini.
"Iran tampaknya tidak main-main seperti halnya Korea Utara. Apa yang
dimiliki Kim Jong-un, juga dimiliki Mahmud Ahmadinejad," kata sumber
itu. "Pada akhir 2012, Iran telah melakukan simulasi ledakan nuklir dan
sejak saat itu Iran telah maju setiap harinya."
Perkembangan nuklir Iran ini membuat gusar Negeri Adidaya seperti Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama
menyebut, Amerika akan tetap pada komitmen awal mereka untuk terus
mencegah agar hal itu tidak terjadi meski dengan berbagai cara.
Obama akan mengambil langkah tegas terhadap Iran. Obama mengatakan
bahwa program nuklir Iran akan berbahaya untuk keamanan dunia. Dia
menyebut program itu juga akan berbahaya bagi kepentingan masalah
keamanan Amerika.
Saat Iran berkonsentrasi mengembangkan teknologi nuklirnya untuk
sebuah bom, Indonesia juga ternyata tidak kalah dalam bidang ini. Di
Indonesia, nuklir, melalui PT Batan Teknologi turut dikembangkan sebagai
bahan baku untuk sebuah inovasi. Indonesia mampu membuat pengayaan
uranium dengan sistem rendah yang akan menghasilkan obat untuk bidang
kedokteran disebut radio isotop.
"Satu-satunya ahli nuklir di dunia pengayaan uranium sistem rendah.
Kalau sistem tinggi ini akan jadi senjata. Ini untuk obat kedokteran
dengan nuklir. Itulah yang disebut radio isotop," jelas Menteri BUMN,
Dahlan Iskan.
Bisnis Batan Teknologi juga disebut sangat menjanjikan. Radio isotop
yang hanya bisa diproduksi di Indonesia telah di ekspor ke sembilan
negara seperti Jepang, Singapura, Tiongkok dan lain sebagainya.
Direktur Utama Batan Teknologi, Yudiutomo menambahkan perusahaan yang
dikelolanya memang berencana ekspansi ke Amerika dengan membuat
perusahaan joint venture dengan Amerika. Pabrik pengayaan uranium sistem
rendah ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2017 di AS.
"Investasinya USD 170 juta dan saham kita 51 persen. Kapasitas
produksi disana mencapai 4000 curie radio isotop," jelas Yudiutomo.
Saat ini, pabrik milik Batan Tekno di Indonesia hanya mampu
memproduksi sekitar 300 curie radio isotop per minggu yang di supply
untuk 16 rumah sakit untuk kepentingan pengobatan.
"Pabrik di Amerika akan lebih besar karena kebutuhan Amerika 6000 curie per minggu," tuturnya.
Sumber :
http://www.merdeka.com/uang/nuklir-di-iran-jadi-senjata-indonesia-jadi-penolong-manusia.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon