Senin, 02 September 2013

5 Fakta tim pemburu preman bentukan Polres Jakbar

5 Fakta tim pemburu preman bentukan Polres Jakbar
Aksi-aksi premanisme di Jakarta dinilai sudah cukup mengkhawatirkan masyarakat. Mendengar kata preman pun membuat warga merasa takut.

Melihat itu, Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Barat lantas membentuk tim khusus. Di bawah kepemimpinan Kombes Pol Fadil Imran sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat, polisi membentuk tim pemburu preman.

Tim ini berisi orang-orang pilihan, mereka bisa dikatakan sebagai tim elite yang dilengkapi seragam dan senjata yang digunakan dalam memberantas aksi-aksi premanisme. Tidak main-main, mereka dilatih di Mako Brimob untuk meningkatkan keahliannya.

Setelah terbentuk, tim khusus ini lantas mengincar preman-preman kelas kakap yang dianggap meresahkan seperti Hercules dan Jhon Kei.

Berikut lima fakta tim pemburu preman yang dirangkum merdeka.com:

1. Dipilih dari yang terbaik

Polres Jakarta Barat membentuk tim khusus pemburu preman dengan mencari orang-orang terbaik di jajarannya. Mereka yang terpilih diwajibkan memiliki beberapa kemampuan yang dapat diandalkan selama menjalani tugasnya.

Setelah melakukan proses seleksi, 30 petugas terpilih dan langsung menjalani pelatihan. Tim ini berasal dari unit Reserse Kriminal. Nantinya, mereka ini akan menjadi ujung tombang pemberantasan aksi premanisme di Ibu Kota.

2. Dilatih khusus di Mako Brimob dan Megamendung

Setelah terpilih, 30 petugas selanjutnya menjalani pelatihan khusus seperti menembak dan beladiri. Tempat mereka berlatih pun tidak sembarangan, yakni Mako Brimob Kelapa Dua, Depok dan Pusdiklat Reserse Mega Mendung.

"Latihan bagaimana nembak tepat dan aman, lumpuhkan musuh. Dilatih gerakan taktis seseorang," jelas Fadil.

Fadil menambahkan dengan adanya unit ini, tingkat premanisme di wilayah Jakarta Barat akan menurun. "Meskipun tingkat premanisme sudah menurun, tim ini akan tetap ada," tegas Fadil.

3. Tim pemburu preman pertama

Aksi-aksi premanisme di Jakarta sudah semakin memprihatinkan. Bagaimana tidak, kendaraan yang melintas di kawasan Tanah Abang saja sudah dimintai uang hingga Rp 20 ribu. Jika tak diberi, para preman tidak segan-segan merusak cat kendaraan.

"Banyak street crime, kejahatan jalanan, curas di Jakarta Barat dan kasus premanisme seperti kasus Hercules dan Laskar Merah Putih, pimpinan punya kebijakan kita terjemahkan ini. Tim pemburu preman pertama di Indonesia," kata Fadil di ruangannya, Senin (16/7).

Fadil menambahkan, derajat keresahan pada masyarakat itu yang perlu dihapuskan. "Denger preman kadang sudah takut. Korban luka berat, masyarakat sudah ngeri. Jadi tidak hanya kualitas melainkan kuantitas," jelas Fadil.

4. Target preman kelas kakap

Tim Pemburu Preman Polres Metro Jakarta Barat dibentuk untuk menekan angka premanisme di Jakarta Barat. Selain aksi kejahatan di jalanan dan pencurian dengan kekerasan, aksi premanisme yang paling sering terjadi adalah keributan antar kelompok preman yang disebabkan perebutan lahan kosong.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Fadil Imran menuturkan, sejumlah wilayah yang sering terjadi perebutan lahan kosong berada di Kalideres, Cengkareng, dan Kebon Jeruk. Dia pun mencontohkan keributan yang terjadi antar kelompok Hercules dan John Kei yang pernah bentrok di Cengkareng.

"Tim ini bertugas menangani kelompok preman besar seperti kelompok Hercules dan John Kei. Dulu kan mereka sempat bentrok di Cengkareng gara-gara lahan," jelas Fadil Imran saat ditemui di ruangannya, Selasa (16/7).

5. Bikin Hercules dan gerombolannya keder

Mantan penguasa Tanah Abang, Hercules, tak jadi menghirup udara bebas. Begitu keluar dari tahanan Polda Metro Jaya sudah menunggu tim pemburu preman yang langsung membawanya ke Polres Jakarta Barat. Kuasa hukum Hercules, Joao Meco pun protes.

"Ini suatu proses hukum yang sangat memprihatinkan. Saudara Hercules itu memang manusia yang ada kekurangan dan kelebihan. Kita sangat prihatin, mau menyambut hari raya mestinya kan bebas dulu, lalu baru nanti dipanggil," kata Joao Meho di Polda Metro Jaya, Sabtu (3/8).

Joao menambahkan belum pernah ada penangkapan seperti ini. Ada orang dijemput langsung dari satu tahanan dan dimasukan dalam tahanan lain.

"Jangan pakai pasukan anti huru-hara, anti teror, baju anti peluru, biasa saja," protesnya.

Sumber

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon