Senin, 02 September 2013

Ahok ancam pidanakan PNS DKI yang jadi calo CPNS

Ahok ke KPK.
Hari ini, Pemprov DKI Jakarta secara resmi membuka pendaftaran CPNS melalui sistem online. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara tegas menyatakan tidak akan ada calo dalam penerimaan CPNS.

"Kita jamin. Men PAN saja sudah teriak kenceng. Men PAN sudah bilang enggak boleh ada, musti laporkan. Men PAN dari dulu sudah komitmen sekali, dari saya masih di Komisi II, bahwa untuk ke depannya kita tidak mau lagi orang yang bisa nyogok bisa main yang jadi PNS," ucap Ahok di Balai kota Jakarta, Selasa (3/9).

Mantan anggota Komisi II DPR ini memastikan jaminan tidak adanya calo. Jika ada laporan bahwa terdapat calo dalam penerimaan CPNS maka akan langsung dia tindak tegas.

"Kalau ada kita pasti sikat. Bupati gubernur juga sudah teriak (enggak boleh ada calo). Kecuali bupati gubernur yang ada main ya. Kalau Jakarta sih kita jamin enggak bakalan," jelasnya.

Apabila ditemukan ada calo di kalangan PNS Pemprov DKI, tindakan tegas adalah hukum pidana. Sebab, pemecatan dari PNS tidak akan memberikan efek jera.

"Kita pidanain, jangan cuma dipecat, pidanain kalau terima duit segala macam," ucapnya.

Ahok juga memberi sinyalir PNS di dinas pajak akan dirombak jika tidak dapat melakukan kinerja dengan baik, terutama dalam menjalankan pajak dengan sistem online. Sebab, peminat kerja di Dinas Pajak tidak sedikit.

Dia menuding Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) aneh. Karena, permintaan untuk memasang pompa yang terdapat cctv hingga saat ini belum terealisasi dengan alasan terbentur harga.

"Sekarang PU juga bilang kurang. Saya minta pasang cctv dan Eri Basworo belum kepasang. Saya suruh semua rumah pompa ada cctv, enggak bisa. Dia bilang 1 biji Rp 150 juta. Rumah saya pasang 8 titik, cuma Rp 6 juta-Rp 7 juta. Gimana mau pasang 2-3 titik mau Rp 150 juta? Cuma narik kabel, saya bilang ke pak kepala PU, aneh-aneh saja," bebernya.

Keanehan perihal harga pompa yang terdapat cctv bukan kesalahan Kepala Dinas PU, melainkan ulah dari anak buah Kadis PU. "Bukan dia, dia dibohongin anak buahnya kali. Saya bilang, kalau kamu enggak bisa ngatasin kamu diganti," tegasnya.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon