Senin, 02 September 2013

Teror preman Tanah Abang, parkir Rp 2 ribu jadi Rp 10 ribu

Parkir liar di Cikini.
Tindakan yang dilakukan preman Tanah Abang sungguh meresahkan masyarakat. Mereka menerapkan tarif parkir yang cukup tinggi kepada pengendara. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan harga parkir Rp 2 ribu per jam, namun mereka meminta bayaran hingga Rp 10 ribu.

"Preman-preman itu membuat parkir, seharusnya Rp 2 ribu jadi Rp 10 ribu," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro, Jakarta, Kamis (1/8),

Layaknya masuk tol, para preman ini menagih bayaran kepada para pelintas. Jika tidak diberikan, maka kendaraannya akan dibaret-baret.

"Orang yang lewat situ ditagihin juga seperti jalan tol, kalau enggak mau dibaret-baret," lanjut Rikwanto .

Alhasil, dalam setengah hari para preman Tanah Abang ini mampu mengantongi uang sebesar Rp 1 juta. Tak hanya memalak pengendara, mereka juga sering meminta uang pada penyewa lapak pedagang tak resmi.

"PKL-PKL ada penyewa tidak resmi, ada juga pemalak yang muter," tandasnya.

Dia menjelaskan, keberadaan preman Tanah Abang tersebar di beberapa titik, yakni di Tasik, Blok B, Blok G, Masjid At Taqwa dan Stasiun Tanah Abang. Dengan zona yang dimiliki, mereka dengan leluasa meminta jatah kepada setiap orang yang melintas.

"Punya zona dari mulai malak kepada pedagang, parkir, orang lewat jalur dimintain duit, timer, sekuriti. Seolah-olah kami keamanan di sini, kami mengamankan kamu," terang Rikwanto .

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon