Sabtu, 15 Juni 2013

4 Pejabat ini ringan tangan main pukul orang


Seorang pejabat harusnya memiliki sikap santun, ramah, jauh dari kesewenangan dan keangkuhan. Sebab, sebagai seorang pemangku jabatan, sikap pejabat menjadi contoh bagi masyarakat.

Apalagi mereka digaji dari uang rakyat. Tentunya mereka harus bisa menjadi panutan bagi rakyat banyak.

Namun, apa jadinya jika pejabat di negeri ini bertindak semaunya. Salah satu contohnya adalah melakukan aksi kekerasan (pemukulan) terhadap orang lain.

Parahnya, pemukulan itu dilakukan hanya karena persoalan kecil. Contohnya, tak terima ditegur karena melakukan kesalahan baik disengaja ataupun tak disengaja.

Berikut empat aksi pemukulan yang dilakukan para pejabat di negeri ini yang dihimpun merdeka.com.

1. Kepala BKPM pukul pramugari

Publik belakangan digemparkan dengan berita pemukulan yang dilakukan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Daerah Provinsi Bangka-Belitung, Zakaria Umarhadi terhadap seorang pramugari maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Febriyani.

Zakaria memukul Febri dengan koran karena merasa tersinggung diminta mematikan telepon selulernya saat di pesawat. Aksi pemukulan tersebut terjadi Rabu (5/6) malam setelah pesawat dengan nomor penerbangan SJ 087 mendarat di Bandara Depati Amir, Bangka.

"Saat pesawat landing, dia masih belum terima, nyamperin pramugari pakai koran mukul pramugari kita kena bagian pipi kiri," ujar Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Agus Soejono, Kamis (6/6).

Saat ini Zakaria telah ditetapkan menjadi tersangka dan telah dikurung di penjara.

2. Anggota DPR tampar petugas Bea Cukai

Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PAN Andi Taufan Tiro, menampar seorang petugas Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta, Rabu (22/2). Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.15 WIB, saat Taufan yang baru datang dari luar negeri, kesal dengan pelayanan imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta yang hanya membuka satu pintu.

Taufan dan salah seorang petugas bea cukai terlibat cekcok dan langsung melakukan penamparan.

Badan Kehormatan (BK) telah memberikan sanksi kepada Andi Taufan Tiro karena penamparan yang dilakukannya itu. Namun sanksi yang diberikan, hanya berupa teguran lisan.

"Sudah diputuskan, hasilnya dia diberikan teguran secara lisan di depan sidang BK," ujar ketua BK, M Prakoso sebelum sidang pembukaan masa sidang paripurna IV, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/5).

3. Anggota DPRD Kab Malang pukul pelatih kuda

Anggota DPRD Kabupaten Malang, Bambang Winarto dilaporkan ke polisi karena telah memukul seorang pelatih kuda, Sujarwoko (40), warga RT 1 RW 2 Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 18 Oktober 2011 lalu.

Awalnya, politikus PDIP ini menitipkan seekor kuda miliknya di kandang Sujarwoko. Saat itu, Sujarwoko tak ada di rumah. Saat tiba di rumah, Sujarwoko kaget ada kuda asing. Dia pun meminta salah satu karyawannya untuk mengeluarkan kuda itu.

"Karyawan ini memberitahu Sujarwoko kalau kuda asing itu milik Bambang. Lalu, Sujarwoko pun meminta pembantunya agar memanggil Bambang," ujar Kapolsek Jabung, AKP Yatmo kepada wartawan, 19 Oktober 2011 lalu.

Namun, setelah bertemu keduanya adu mulut. Bambang kemudian memukul wajah Sujarwoko. Wajah Sujarwoko pun terluka. Rahang dan pipi kiri lebam, sedangkan bibir berdarah.

4. Ketua DPRD Natuna pukul 3 anggota Satpol PP

Ketua DPRD Natuna, Hadi Candra menghajar tiga anggota Satpol PP Kabupaten Natuna, Sutraman (26), Fairuzzabi (24) dan Firman (26) saat sedang bertugas menjaga rumah dinasnya 25 Mei 2011 lalu.

Korban pemukulan Firman mengatakan, Hadi Candra keluar meninggalkan rumahnya sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, selang 30 menit kemudian Hadi Candra pulang dan langsung mendatangi ketiganya.

Hadi Candra lantas menghajar mereka bertiga secara bergantian. "Dia langsung memukul Sutarman sebanyak satu kali, di bagian perut kena ulu hati, kemudian Fairuz, dipukul sebanyak dua kali di bagian perut dan rahang, sedangkan saya dipukul di bagian perut dan tengkuk," tutur Firman.

Atas kejadian ini, Kepala Satpol PP Kabupaten Natuna, H Subandi menyesalkan tindakan Hadi Candra itu. Hadi Candra sendiri berdalih pemukulan yang dilakukannya dalam rangka pembinaan.

Sebab, selama bertugas menjaga rumah dinasnya, perilaku ketiga petugas Satpol PP tersebut dinilainya tidak bersikap disiplin. Dia juga mengaku tidak menyesal melakukan pemukulan.

"Saya tidak pernah menyesal memukul mereka, dan saya akan siap diproses hukum apabila ketiga orang Satpol PP tersebut melapor ke Polisi," katanya.

Sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/4-pejabat-ini-ringan-tangan-main-pukul-orang.html

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon