![]() |
Presiden AS, Barack Obama dan Presiden China, Xi Jinping melakukan pertemuan. |
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Presiden China, Xi
Jinping melakukan pertemuan tingkat tinggi pertama pada Jumat waktu
setempat di kawasan mewah Sunnyland, di luar Palm Spring, California.
Kedua pemimpin negara ekonomi terbesar di dunia itu bertemu untuk
mengatasi perbedaan dan memperkuat hubungan di antara kedua negara.
Kantor berita Reuters, Sabtu 8 Juni 2013, melansir bahwa
dari sekian banyak isu yang berniat dibahas kedua pemimpin terkait soal
keamanan dunia maya dan perlindungan terhadap hak intelektual.
Obama mengatakan bahwa AS sangat menyambut baik kebangkitan China
dalam bidang ekonomi secara damai. Namun,, Presiden ke-45 AS itu
menegaskan pemerintah China harus menerapkan aturan dagang sesuai dengan
norma perekonomian dunia seperti negara lainnya.
"Washington mengharapkan adanya aturan internasional mengenai
ekonomi di mana tiap negara akan mengambil kebijakan sesuai dengan
aturan tersebut. Kami juga mengharapkan adanya perdagangan yang bebas
dan adil, di mana China dan AS dapat bekerja sama menghadapi berbagai
isu seperti perlindungan hak cipta properti," kata Obama.
Selain itu, Obama juga menyerukan kedua negara untuk bekerja
bersama menghadapi isu keamanan dunia maya. "Sangat disayangkan ada
beberapa ketegangan yang terjadi di kedua negara dan tak dapat
dihindari," ujarnya.
Sementara itu, Xi menyatakan setuju terhadap tawaran kerja sama
tersebut. Dia menyebut, China juga kerap menjadi korban terhadap
serangan para peretas dunia maya.
Banyak pejabat tinggi AS meyakini kedua pemimpin negara menggunakan
pertemuan ini untuk mengembangkan hubungan pribadi. Satu hal yang tidak
pernah terjadi pada Presiden AS dan China, Hu Jintao.
Mereka meyakini dengan terjalinnya hubungan pribadi yang lebih kuat
maka dapat membantu meredam ketegangan dalam hubungan bilateral kedua
negara. Xi tiba di AS didampingi sang isteri, Peng Liyuan pada Kamis
kemarin di Bandara Ontario Internasional, California.
Ini merupakan negara tujuan keempat, setelah sebelumnya Xi
berkunjung ke Trinidad dan Tobago, Costa Rica, dan Meksiko. Kunjungan Xi
ke AS dilakukan di tengah kencangnya tuduhan yang dilancarkan oleh
pemerintahan kedua negara soal tindakan spionase.
Bulan lalu, harian Washington Post melaporkan bahwa
peretas China berhasil membobol lebih dari puluhan desain sistem senjata
milik AS. Salah satu sistem senjata yang diduga desainnya disusupi
China yaitu pesawat tempur F-35.
Informasi itu diperoleh Washington Post mengutip laporan milik Pentagon.
Pemerintah AS juga secara terang-terangan menuduh Beijing
menjadikan sistem komputer milik pemerintahannya sebagai target dari
kampanye spionase dunia maya. Pemerintah negeri tirai bambu tidak terima
dengan tuduhan tersebut.
Beijing malah beranggapan sebagai korban tindak spionase di dunia
maya ketimbang pelaku. Mereka menolak semua tuduhan tersebut dan tegas
mengatakan tidak membutuhkan bantuan dari negara luar untuk
mengembangkan sistem militernya.
Pejabat tinggi keamanan dunia maya di China pada minggu ini
mengatakan memiliki setumpuk data yang membuktikan bahwa ASlah yang
menjadi dalang di balik serangan spionase ke dunia maya terhadap negeri
tirai bambu.
Sumber :
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/419203-as-dan-china-sepakat-redam-ketegangan-soal-kemananan-dunia-maya
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon