Perusahaan internet raksasa, Google, pada Sabtu waktu setempat,
mengumumkan akan menerbangkan 30 balon udara di Selandia Baru. Tujuan
mereka melalui proyek bernama "Loon" ini, ingin menyediakan koneksi
internet ke daerah bencana, pedalaman, dan miskin.
Dikutip dari laman Seattle Times, Minggu 16 Juni 2013,
setiap balon udara itu memiliki diameter 15 meter dan dilengkapi dengan
berbagai peralatan yang terpasang di bawahnya seperti antena radio,
sistem komputer penerbangan,
pengendali ketinggian dan panel surya sebagai pemasok tenaga. Mereka
juga dapat memancarkan sinyal internet dengan kecepataan 3G pada 50 alat
uji cobanya.
Google akan menerbangkan balon itu ke udara di ketinggian 20
kilometer atau mencapai lapisan stratosfer. Selama mengudara beberapa
negara yang terbentang di bagian selatan garis khatulistiwa, dapat ikut
menangkap sinyal internet ini secara cuma-cuma.
Proyek Loon ini dikerjakan selama dua tahun secara diam-diam oleh
para insinyur mereka di Laboratorium Google X di Silicon Valley,
California. Menurut Google, konsep semacam ini dapat menjadi alternatif
berbagi koneksi internet ke dua pertiga populasi di seluruh dunia yang
masih belum mendapat akses tersebut.
"Masih sangat sulit untuk mendapatkan koneksi internet di beberapa
bagian di dunia," ujar Kepala Teknis Arsitek di Google(X), Richard
DeVaul.
Menurut DeVaul, ide awal di balik proyek Loon adalah untuk
memudahkan penyatuan dunia melalui udara ketimbang melalui jalur darat
dengan menanam kabel di permukaan bumi.
"Hanya karena secara prinsip Anda dapat membuat panggilan satelit
ke sub Gurun Sahara dan mendapatkan koneksi di sana, bukan berarti
publik dapat memperoleh koneksi ke dunia maya dengan lebih murah," imbuh
DeVaul.
Google berencana akan mengudara selama beberapa hari sebagai uji
coba awal ketimbang berbulan-bulan berada di atas. Mereka juga sedang
mempertimbangkan kemungkinan untuk mengajak organisasi lain terlibat
dengan memasang peralatan serupa di gedung-gedung di negara lain.
Dengan cara seperti itu maka publik di negara Argentina, Chile,
Afrika Selatan dan Australia dapat ikut berpartisipasi dalam uji coba
ini.
Namun, seorang ahli memperingatkan Google bahwa mereka mungkin akan
mengalami kesulitan dalam mengendalikan seluruh armadanya karena akan
terbawa angin.
Walaupun, sebelumnya Google juga melengkapi seluruh balon udaranya
tersebut dengan GPS dan teknologi telekomunikasi lainnya untuk membantu
mengarahkan balon-balon tersebut agar tak terpengaruh cuaca.
"Proyek ini akan membutuhkan banyak tenaga dan waktu supaya balon
udara tersebut dapat terbang sesuai dengan petunjuk yang diharapkan,"
ujar seorang pengajar di Departemen Komputer, Universitas Surrey,
Inggris.
Sumber :
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/421110-google-berbagi-koneksi-internet-dari-balon-udara
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon