Tampaknya Cina hanya berjarak dua tahun lagi dari mampu mengaktifkan
misil nuklir yang diluncurkan dari kapal selam secara efektif – suatu
gerakan yang jika tercapai, akan mengubah hubungan strategis negara
tersebut dengan Amerika Serikat, demikian peringatan komisi yang
ditunjuk oleh Kongres AS, dalam laporan yang dipublikasikan pada bulan
November.
Cina sekarang berada pada “puncak perolehan tiga serangkai nuklir
terpercaya yang berupa misil balistik antar benua berbasis daratan,
misil balistik yang diluncurkan dari kapal selam [SLBM], dan bom nuklir
udara,” demikian menurut laporan tahun 2012 kepada Kongres dari Komisi Peninjau Ekonomi serta Keamanan AS-Cina yang beranggotakan 12 orang.
Laporan tersebut menyatakan bahwa perkembangan ini “akan berdampak terhadap persepsi India dan Rusia dalam hal potensi kemampuan penangkalan mereka ketika berhadapan dengan Cina.”
Cina telah mengoperasikan kapal selam nuklir dengan kemampuan misil
nuklir selama lebih dari 30 tahun. Namun jumlahnya selalu kecil.
Pelatihan, keandalan teknis dan taktis, serta pengalaman dalam hal misi
laut dalam jangka panjang mereka, dapat diabaikan dibandingkan dengan
kapal selam strategis dari angkatan laut AS dan Rusia [dulu Soviet].
Bahkan sekarang, industri produksi kapal Cina yang berkembang dengan
pesat, masih sangat bergantung dari pembelian kapal selam disel dari
Rusia dan versi Cina dari banyak sistem persenjataan Rusia, yang
merupakan hasil rekayasa-balik.
Namun laporan tersebut menyatakan bahwa Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat [PLAN] telah sangat dekat untuk menciptakan dan memelihara suatu "pertahanan strategis laut hampir berkelanjutan" di laut.
Akhirnya, beberapa kapal selam Cina dapat diperlengkapi dengan
sebanyak 12 misil balistik yang dapat diluncurkan di laut, dan ini pada
akhirnya dapat juga membawa hulu ledak berganda dengan berbagai sasaran
[MIRV], demikian pernyataan laporan tersebut.
Peningkatan kapal selam Cina
Analis angkatan laut Li Jie mengatakan kepada koran resmi People’s
Daily di Beijing pada laporan tanggal 17 Desember, bahwa Cina secara
mandiri sedang merancang dan memproduksi kapal selam tingkat lanjut. Dia
berkata bahwa kapal selam baru ini telah dan akan memperlihatkan
performa yang dapat dibandingkan dengan yang dimiliki Amerika Serikat,
Rusia, Jerman, dan Jepang, walaupun dia mengakui bahwa apa yang dia
sebut sebagai "kesenjangan kecil" masih ada, terutama di bagian
pembuatan pembangkit tenaga dan emisi derau.
Keahlian Cina dalam merancang dan membangun kapal selam bertenaga
disel milik sendiri telah sangat baik. Li Jie mengakui ini, dan berkata
bahwa galangan kapal negara ini secara stabil meningkatkan kemampuan
konstruksi kapal selamnya.
“Melalui berkah kecerdasan dan kebijakan rakyat Cina, negara ini
telah memperoleh kemajuan besar dalam hal rancangan kapal selam. Kapal
selam yang secara mandiri dirancang oleh Cina tidak memiliki masalah,
kecuali kesenjangan kecil dalam hal derau, aplikasi materi, dan pasokan
daya," demikian ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa kapal selam Cina memiliki performa sangat dekat
dengan kemampuan kapal selam nuklir AS dan Rusia, juga setara dengan
kapal selam bertenaga disel yang diproduksi oleh Jepang dan Jerman,
dalam hal indikator performa.
“Cina terutama telah memiliki kemajuan dalam efek senyap, sifat tidak
terlacak, aplikasi materi, tenaga penembakan dalam air, dan kita juga
telah mengembangkan misil jarak jauh, jarak pendek, anti kapal, serta
balistik. Selain itu, kita juga telah berusaha untuk meningkatkan kapal
selam AIP [tenaga pendorong bebas udara], dan telah meraih kemajuan
besar,” demikian lanjutnya.
Pengaktifan akan mengubah keseimbangan kekuatan regional
Profesor Carl Thayer, analis Asia Tenggara di Akademi Pasukan
Pertahanan Australia dari Universitas New South Wales, mengatakan kepada
Sydney Morning Herald dalam suatu laporan yang dipublikasikan pada
tanggal 19 November, “Pengaktifan kapal selam nuklir [tersebut],
termasuk kapal selam misil balistik, akan memperkenalkan dimensi
geostrategis baru dalam keseimbangan kekuatan regional.”
Ketika Cina akhirnya dapat mengaktifkan lebih dari satu kapal selam
yang bersenjatakan SLBM, posisi strategis negara ini terhadap seluruh
dunia dan terutama Amerika Serikat, akan berubah. Untuk pertama kalinya,
Beijing dapat menantikan prospek untuk menjadi dekat dalam hal
kesetaraan strategis dengan Amerika Serikat.
Presiden Cina Hu Jintao, yang akan turun jabatan di musim semi nanti,
telah memperjelas bahwa dia memandang peningkatan kapal serta sistem
senjata PLAN menjadi kelas dunia, sebagai prioritas utama nasional.
“Membangun pertahanan nasional serta angkatan bersenjata yang kuat,
yang sepadan dengan posisi internasional Cina dan memenuhi kebutuhan
akan keamanan serta kepentingan pembangunan, merupakan tugas strategis
dari semangat modernisasi Cina,” demikian ungkapnya dalam pidato pada
bulan November, dalam Kongres Partai ke-18. “Kita harus membuat kemajuan besar dalam pemodernan pertahanan nasional serta angkatan bersenjata.”
Laporan Komisi Peninjau Ekonomi serta Keamanan AS-Cina juga
merekomendasikan agar pemerintah dan Kongres AS mempertimbangkan untuk
menarik Cina ke dalam kesepakatan pembatasan dan pengendalian senjata
besar, yang telah dinegosiasikan secara bilateral dengan Rusia, termasuk
Traktat Pengurangan Senjata Strategis Baru yang ditandatangani pada
bulan April 2010, dan Traktat Kekuatan Nuklir Jarak Menengah pada tahun
1987.
Laporan ini juga menyarankan kepada Kongres AS untuk memperlakukan
setiap gerakan mundur unilateral dari kekuatan nuklir AS dengan
hati-hati, sebelum memperoleh informasi faktual mengenai pertumbuhan
serta peluncuran strategis nuklir Cina.
Sumber :
http://apdforum.com/id/article/rmiap/articles/online/features/2012/12/28/china-submarine-report
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon