![]() |
Hiroyoshi Suga, Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia. |
Siapa yang tak mengenal brand Panasonic? Brand ini dikenalkan
Panasonic Corporation yang berpusat di Osaka, Jepang, perusahaan
manufaktur kelas dunia di bidang produk elektronik, khususnya untuk
kebutuhan konsumen awam, bisnis dan industri .
Di Indonesia, Panasonic juga memiliki sejarah yang sangat panjang
dan melekat di hati banyak orang. Dimulai dengan kehadiran radio
'tjawang' oleh Almarhum Drs. H. Thayeb Moh. Gobel pada 1954, TV pertama
di 1962, dan hadirnya brand National di 1970, sampai pada akhirnya
mengganti nama National dan menggunakan nama Panasonic di 2004.
Sampai saat ini, Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand
elektronik yang terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai
dari TV plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, dan lainnya.
Panasonic Corporation lewat wakilnya di Indonesia, memiliki ambisi
menjadi pemain utama untuk brand produk-produk consumer elektronik.
Bahkan, menargetkan menjadi nomor satu untuk perusahaan penjual
produk-produk elektronik di kawasan Asia Pasifik.
Bagaimana langkah dan strategi Panasonic untuk mencapai hal tersebut, berikut hasil wawancara wartawan VIVAnews,
Antique dan Amal Nur Ngazis dengan Presiden Direktur PT Panasonic Gobel
Indonesia, Hiroyoshi Suga di kantornya, Jakarta, belum lama ini.
Bagaimana Panasonic melihat potensi bisnis di Indonesia?
Baik. Kami punya beberapa riset, yang intinya pasar di sini sangat
potensial. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil dan mencapai
target. Kalau tidak salah ditargetkan 6,5 persen. Selain itu, CPI
(consumer price index) di sini juga stabil.
Lantas, apa target Panasonic di Indonesia?
Dengan melihat pasar Indonesia itu, kami menargetkan untuk menjadi nomor satu sebagai sales company (perusahaan
penjual) produk-produk elektronik di kawasan Asia Pasifik. Dan
tentunya, untuk Indonesia kami akan menjadi nomor satu dalam brand
produk consumer electronic.
Namun, Anda tahu tidak mudah untuk menjadi nomor pertama di
kategori group itu. Dalam konteks ini, kami harus bersaing dengan
perusahaan lain seperti LG maupun Sharp. Agar kompetitif, kami harus
melakukan investasi dan serta menyediakan sumber daya yang baik di
Indonesia.
Bagaimana caranya untuk mencapai target khusus di Indonesia?
Pertama strategi produk. Kami memantapkan dengan VZ2 (value zone kuardrat). Ini merupakan beauty product. Itu menjadi pembeda utama kami dengan kompetitor.
Untuk kategori ini, kami fokus pada dua kategori. Kategori pertama
yaitu premium. Pada kategori ini, kami menawarkan nilai pengalaman
produk yang lebih. Di sini ada lini produk econavi (eco-navigation)
meliputi AC, kulkas, dan washer dengan market premium dan yang
dilengkapi sensor untuk penyimpan energi. Ada juga Smart TV, serta
kamera Lumix. Semuanya untuk pasar premium.
Kategori yang kedua, kami masuki volume zone. Kami mengeluarkan kategori produk dengan kerja sama dengan pabrik lokal (factory local production). Tujuannya agar muncul produk terjangkau yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di sini.
Produk ini meliputi Alowa+ seperti AC, kulkas sampai washer untuk
pasar mid-end dengan fitur low watt. Ada juga home entertainment audio,
XH 330, yang dibuat di Indonesia dan khusus untuk konsumen di sini.
Membuat produk di dalam negeri dan ditujukan untuk konsumen di negeri itu, merupakan pilot project di Asia pasifik. Jika cara di Indonesia itu sukses, akan kami aplikasikan di India dan negara Asia Pasifik lainnya.
Strategi lain?
Iya. Kami akan fokus juga ke produk B2B. Produk ini termasuk
security camera, whiteboard elektric (panaboard), alat pemindai, dan
lainnya. Ini saya kira besar potensinya.
Untuk mendongkrak penjualan (sales force strategy), kami
akan membuka dua cabang baru di Yogyakarta dan Bandung. Lainnya, kami
tempuh strategi komunikasi. Panasonic Gobel Indonesia akan menyentuh ke
pasar online melalui penjualan web online serta mempromosikan itu
melalui media sosial.
Apa perbedaan posisi pasar yang diambil dengan kompetitor?
Secara umum, kami fokus pada produk dengan value zone yaitu value
added zone dengan sasaran produk premium, serta volume product, yaitu
produk yang terjangkau.
Untuk kategori produk di antara keduanya, kami tidak bermain di
sana. Kami sadar di sana sudah menjadi pasar kompetitor. Soal inovasi
teknologi. Saat ini, eranya koneksi WiFi.
Bagaimana produk Panasonic ke depan?
Ya, saya pikir inovasi WiFi merupakan common tech. Itu jadi
pelengkap mobilitas. Tapi maaf, saya belum banyak bicara soal itu. Yang
pasti, ke depan itu harus diberikan.
Apakah Panasonic memiliki rencana mengakuisisi perusahaan?
Sampai saat ini belum ada niat ke arah sana, setelah Panasonic
Corporation mengambil alih Sanyo (Sanyo Electric Corp). Namun, kami
tetap menjajaki kerja sama dengan pabrik atau perusahaan lokal untuk
mengembangkan produk.
Alasan mengakuisisi Sanyo itu sendiri apa?
Ya, aksi korporasi itu termasuk untuk memperkuat ambisi Panasonic dalam menjadi nomor satu sales company produk-produk elektornik di Asia Pasifik.
Perusahaan teknologi sedang gencar memasuki ponsel pintar, bagaimana dengan Panasonic?
Tak ada rencana perusahaan kami untuk mencoba di wilayah ponsel
pintar. Terkait ponsel pintar kami hanya buat produk periferalnya
(perangkat tambahan) saja. Kalau itu kami bisa buat, misalnya powerbank
(pengisi daya).
Terakhir, bagaimana kontribusi Panasonic terhadap PDB Indonesia?
Hahaha, kalau itu kecil sekali ya. (tanpa berani menyebutkan angka
pastinya). Tapi yang perlu dicatat, Panasonic ikut menyukseskan program
pemerintah dalam mengurangi pengangguran di Indonesia.
Sumber :
http://fokus.news.viva.co.id/news/read/419475--pasar-indonesia-sangat-potensial-bagi-kami-
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon