Metode Simpleks
(Sumber : Siringoringo, 2005)
Pengantar
Salah satu
teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam pemrograman linier adalah
metode simpleks. Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks
didasarkan pada teknik eleminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal
dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim satu per satu dengan cara perhitungan
iteratif. Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks dilakukan tahap
demi tahap yang disebut dengan iterasi. Iterasi ke-i hanya tergantung dari
iterasi sebelumnya (i-1).
Ada beberapa
istilah yang sangat sering digunakan dalam metode simpleks, diantaranya :
- Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari nilai tabel sebelumnya.
- Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama dengan derajat bebas dalam sistem persamaan.
- Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah variabel basis selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).
- Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.
- Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis.
- Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel basis.
- Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas kertas.
- Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada kolom ini akn menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).
- Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang memuat variabel keluar.
- Elemen pivot (elemen kerja) adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
- Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
- Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari antara variabel basis pada setiap iiterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai nol.
BENTUK BAKU
Sebelum
melakukan perhitungan iteratif untuk menentukan solusi optimal, pertama sekali
bentuk umum pemrograman linier dirubah ke dalam bentuk baku terlebih dahulu.
Bentuk baku dalam metode simpleks tidak hanya mengubah persamaan kendala ke
dalam bentuk sama dengan, tetapi setiap fungsi kendala harus diwakili oleh satu
variabel basis awal. Variabel basis awal menunjukkan status sumber daya pada
kondisi sebelum ada aktivitas yang dilakukan. Dengan kata lain, variabel
keputusan semuanya masih bernilai nol. Dengan demikian, meskipun fungsi kendala
pada bentuk umum pemrograman linier sudah dalam bentuk persamaan, fungsi
kendala tersebut masih harus tetap berubah.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam membuat bentuk baku, yaitu :
- Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack.
- Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.
- Fungsi kendala dengan persamaan dalam benttuk umum,ditambahkan satu artificial variabel (variabel buatan).
Perhatikan kasus A berikut
:
Fungsi tujuan :
minimumkan z = 2 x1 + 5.5 x2
Kendala :
x1 +
x2 = 90
0.001 x1 + 0.002 x2
≤ 0.9
0.09 x1 + 0.6 x2
≥ 27
0.02 x1 + 0.06 x2
≤ 4.5
x1, x2 ≥ 0
Bentuk di atas adalah bentuk umum
pemrograman liniernya. Kedalam bentuk baku, model matematik tersebut akan
berubah menjadi :
Fungsi tujuan :
minimumkan z = 2 x1 + 5.5 x2
Kendala :
x1 + x2 + s1
= 90
0.001 x1 + 0.002 x2 + s2
= 0.9
0.09 x1 + 0.6 x2 – s3
+ s4 = 27
0.02 x1 + 0.06 x2 + s5
= 4.5
x1, x2 , s1, s2,
s3, s4, s5 ≥ 0
Fungsi kendala
pertama mendapatkan variable buatan (s1), karena bentuk umumnya
sudah menggunakan bentuk persamaan. Fungsi kendala kedua dan keempat
mendapatkan variabel slack (s2 dan s5) karena bentuk
umumnya menggunakan pertidaksamaan ≤, sedangkan fungsi kendala ketiga
mendapatkan variabel surplus (s3) dan variabel buatan (s4)
karena bentuk umumnya menggunakan pertidaksamaan ≥.
Perhatikan pula kasus B berikut
ini :
Maksimumkan z =
2x1 + 3x2
Kendala :
10 x1
+ 5 x2 ≤ 600
6 x1 +
20 x2 ≤ 600
8 x1
+ 15 x2 ≤ 600
x1,
x2 ≥
Bentuk di atas juga merupakan
bentuk umum. Perubahan ke dalam bentuk baku hanya membutuhkan variabel slack,
karena semua fungsi kendala menggunakan bentuk pertidaksamaan ≤ dalam bentuk
umumnya. Maka bentuk bakunya adalah sebagai berikut :
Maksimumkan z = 2x1 + 3x2
+ 0s1 + 0s2 + 0s3
Kendala :
10 x1 + 5 x2 +
s1 = 600
6 x1 + 20 x2 +
s2 = 600
8 x1 + 15 x2 +
s3 = 600
x1, x2 , s1
, s2 , s3 ≥ 0
s1 , s2 , s3
merupakan variable slack.
PEMBENTUKAN TABEL SIMPLEKS
Dalam perhitungan iterative, kita
akan bekerja menggunakan tabel. Bentuk baku yang sudah diperoleh, harus dibuat
ke dalam bentuk tabel.
Semua variabel yang bukan
variabel basis mempunyai solusi (nilai kanan) sama dengan nol dan koefisien
variabel basis pada baris tujuan harus sama dengan 0. Oleh karena itu kita
harus membedakan pembentukan tabel awal berdasarkan variabel basis awal. Dalam
sub bab ini kita hanya akan memperhatikan fungsikendala yang menggunakan
variabel slack dalam bentuk bakunya, sedangkan yang menggunakan variabel buatan
akan dibahas pada sub bab lainnya.
Gunakan kasus B di atas, maka
tabel awal simpleksnya adalah :
VB
|
X1
|
X2
|
S1
|
S2
|
S3
|
solusi
|
Z
|
-2
|
-3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
S1
|
10
|
5
|
1
|
0
|
0
|
600
|
S2
|
6
|
20
|
0
|
1
|
0
|
600
|
S3
|
8
|
15
|
0
|
0
|
1
|
600
|
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN
Langkah-langkah penyelesaian
adalah sebagai berikut :
- Periksa apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi (nilai kanan). Jika solusi ada yang bernilai negatif, maka tabel tidak layak. Tabel yang tidak layak tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.
- Tentukan kolom pivot. Penentuan kolom pivot dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai di sebelah kanan baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan maksimisasi, maka kolom pivot adalah kolom dengan koefisien paling negatif. Jika tujuan minimisasi , maka kolom pivot adalah kolom dengan koefisien positif terbesar. Jika kolom pivot ditandai dan ditarik ke atas, maka kita akan mendapatkan variabel keluar. Jika nilai paling negatif (untuk tujuan maksimisasi) atau positif terbesar (untuk tujuan minimisasi) lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.
- Tentukan baris pivot. Baris pivot ditentukan setelah membagi nilai solusi dengan nilai kolom pivot yang bersesuaian (nilai yang terletak dalam satu baris). Dalam hal ini, nilai negatif dan 0 pada kolom pivot tidak diperhatikan, artinya tidak ikut menjadi pembagi. Baris pivot adalah baris dengan rasio pembagian terkecil. Jika baris pivot ditandai dan ditarik ke kiri, maka kita akan mendapatkan variabl keluar. Jika rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah sau secara sembarang.
- Tentukan elemen pivot. Elemen pivot merupakan nilai yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot.
- Bentuk tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali menghitung nilai baris pivot baru. Baris pivot baru adalah baris pivot lama dibagi dengan elemen pivot. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom pivot baris yang bersangkutan dikali baris pivot baru dalam satu kolom terhadap baris lamanya yang terletak pada kolom tersebut.
- Periksa apakah tabel sudah optimal. Keoptimalan tabel dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai pada baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan maksimisasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau 0. Pada tujuan minimisasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah negatif atau 0. Jika belum, kembali ke langkah no. 2 , jika sudah optimal baca solusi optimalnya.
Selesaikan kasus berikut ini
menggunakan metode simpleks :
Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3
Kendala :
x1 + x2 + 2x3 ≤ 2
2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 3
7x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8
x1,x2,x3 ≥ 0
Penyelesaian :
Bentuk bakunya adalah :
Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3
+ 0s1 + 0s2 + 0s3 atau
z - 8 x1 - 9 x2 - 4x3 +
0s1 + 0s2 + 0s3 = 0
Kendala :
x1 + x2 + 2x3 + s1
= 2
2x1 + 3x2 + 4x3 + s2
= 3
7x1 + 6x2 + 2x3
+ s3 = 8
x1,x2,x3 ,s1
, s2 , s3 ≥ 0
Solusi / table awal simpleks :
VB
|
X1
|
X2
|
X3
|
S1
|
S2
|
S3
|
NK
|
Rasio
|
Z
|
-8
|
-9
|
-4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
S1
|
1
|
1
|
2
|
1
|
0
|
0
|
2
|
|
S2
|
2
|
3
|
4
|
0
|
1
|
0
|
3
|
|
S3
|
7
|
6
|
2
|
0
|
0
|
1
|
8
|
Karena nilai negative
terbesar ada pada kolom X2, maka kolom X2 adalah
kolom pivot dan X2 adalah variabel masuk. Rasio pembagian nilai
kanan dengan kolom pivot terkecil adalah 1 bersesuaian dengan
baris s2, maka baris s2 adalah baris pivot dan s2
adalah varisbel keluar. Elemen pivot adalah 3.
VB
|
X1
|
X2
|
X3
|
S1
|
S2
|
S3
|
NK
|
Rasio
|
Z
|
-8
|
-9
|
-4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
S1
1
1
2
1
0
0
2
2
S2
2
3
4
0
1
0
3
1
S3
7
6
2
0
0
1
8
8/6
Iterasi 1
Nilai pertama yang kita miliki
adalah nilai baris pivot baru (baris x2). Semua nilai pada baris s2 pada tabel solusi awal dibagi dengan 3
(elemen pivot).
VB
|
X1
|
X2
|
X3
|
S1
|
S2
|
S3
|
NK
|
Rasio
|
Z
|
||||||||
S1
|
||||||||
x2
|
2/3
|
1
|
4/3
|
0
|
1/3
|
0
|
1
|
|
S3
|
Perhitungan nilai barisnya :
Baris z :
-8
-9
-4
0
0
0 0
-9 (
2/3
1
4/3
0
1/3 0
1 ) -
-2
0
8
0
3
0 9
Baris s1 :
1
1
2 1
0
0 2
1
(2/3
1
4/3
0
1/3 0
1 ) -
1/3
0
2/3
1
-1/3
0 1
Baris s3 :
7
6
2 0
0
1 8
6
( 2/3
1
4/3
0 1/3
0 1 ) -
3
0
-6 0
-2
1 2
Maka tabel iterasi 1 ditunjukkan
tabel di bawah. Selanjutnya kita periksa apakah tabel sudah optimal atau belum.
Karena nilai baris z di bawah variabel x1 masih negatif, maka tabel
belum optimal. Kolom dan baris pivotnya ditandai
pada tabel di bawah ini :
VB
|
X1
|
X2
|
X3
|
S1
|
S2
|
S3
|
NK
|
Rasio
|
Z
|
-2
|
0
|
8
|
0
|
3
|
0
|
9
|
-
|
S1
|
1/3
|
0
|
2/3
|
1
|
-1/3
|
0
|
1
|
3
|
X2
|
2/3
|
1
|
4/3
|
0
|
1/3
|
0
|
1
|
3/2
|
S3
|
3
|
0
|
-6
|
0
|
-2
|
1
|
2
|
2/3
|
Variabel masuk dengan
demikian adalah X1 dan variabel
keluar adalah S3 . Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah sebagai berikut :
Iterasi 2 :
VB
|
X1
|
X2
|
X3
|
S1
|
S2
|
S3
|
NK
|
Rasio
|
Z
|
0
|
0
|
4
|
0
|
5/3
|
2/3
|
31/3
|
|
S1
|
0
|
0
|
4/3
|
1
|
-1/9
|
-1/9
|
7/9
|
|
X2
|
0
|
1
|
8/3
|
0
|
7/9
|
-2/9
|
5/9
|
|
X1
|
1
|
0
|
-2
|
0
|
-2/3
|
1/3
|
2/3
|
Tabel sudah optimal, sehingga
perhitungan iterasi dihentikan !
Perhitungan
dalam simpleks menuntut ketelitian tinggi, khususnya jika angka yang
digunakan adalah pecahan. Pembulatan
harus diperhatikan dengan baik. Disarankan jangan menggunakan bentuk bilangan
desimal, akan lebih teliti jika menggunakan bilangan pecahan. Pembulatan dapat
menyebabkan iterasi lebih panjang atau bahkan tidak selesai karena
ketidaktelitian dalam melakukan pembulatan.
Perhitungan iteratif dalam
simpleks pada dasarnya merupakan pemeriksaan satu per satu titik-titik ekstrim
layak pada daerah penyelesaian. Pemeriksaan dimulai dari kondisi nol (dimana
semua aktivitas/variabel keputusan bernilai nol). Jika titik ekstrim berjumlah
n, kemungkinan terburuknya kita akan melakukan perhitungan iteratif sebanyak n
kali.
MEMBACA TABEL OPTIMAL
Membaca tabel optimal adalah bagian penting bagi
pengambil keputusan. Ada beberapa hal yang bisa dibaca dari table optimal :
- Solusi optimal variable keputusan
- Status sumber daya
- harga bayangan (dual/shadow prices).
Menggunakan table optimal :
VB
|
X1
|
X2
|
X3
|
S1
|
S2
|
S3
|
NK
|
Z
|
0
|
0
|
4
|
0
|
5/3
|
2/3
|
31/3
|
S1
|
0
|
0
|
4/3
|
1
|
-1/9
|
-1/9
|
7/9
|
X2
|
0
|
1
|
8/3
|
0
|
7/9
|
-2/9
|
5/9
|
X1
|
1
|
0
|
-2
|
0
|
-2/3
|
1/3
|
2/3
|
Solusi optimal X1 = 2/3, X2
= 5/9 , X3 = 0 dan Z = 31/3, artinya untuk mendapatkan keuntungan
maksimum sebesar $ 31/3 , maka perusahaan sebaiknya menghasilkan produk 1
sebesar 2/3 unit dan produk 2 sebesar 5/9 unit.
Status sumber daya :
Sumber daya pertama dilihat dari keberadaan variable
basis awal dari setiap fungsi kendala pada table optimal. Dalam kasus di atas,
untuk fungsi kendala pertama periksa keberadaan S1 pada variable
basis table optimal. Periksa keberadaan S2 pada variable basis table
optimal untuk fungsi kendala kedua. Periksa keberadaan S3 pada
variable basis table optimal untuk fungsi kendala ketiga.
S1 = 7/9. Sumber daya ini
disebut berlebih (abundant)
S2 = S3 = 0. Kedua sumber daya
ini disebut habis terpakai (scarce).
Harga bayangan :
Harga bayangan dilihat dari koefisien variable slack
atau surplus pada baris fungsi tujuan.
Koefisien S1 pada baris fungsi tujuan table
optimal = 0, dengan demikian harga bayangan sumber daya pertama adalah 0
Koefisien S2 pada baris fungsi tujuan table
optimal = 5/3, dengan demikian harga bayangan sumber daya kedua adalah 5/3
Koefisien S3 pada baris fungsi tujuan table
optimal = 2/3, dengan demikian harga bayangan sumber daya kedua adalah 2/3.
Sumber :
Siringoringo,
Hotniar. Seri Teknik Riset Operasional. Pemrograman Linear. Penerbit Graha
Ilmu. Yogyakarta. 2005.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon