Senin, 17 Juni 2013

Saya menjadi waria karena dorongan dari orang tua

Waria Mentul. ©2013 Merdeka.com/http://www.facebook.com/waria.tigajambe

Mungkin bagi sebagian orang, waria dianggap sebagai sosial yang menyimpang, salah, dan dihindari. Namun, seorang waria yang biasa disebut 'Mentul', mengaku memilih jalan sebagai waria karena dorongan dari orang tua.

Pengakuan tersebut mungkin sangat mengejutkan, pasalnya di Indonesia sendiri, keberadaan waria 'hampir' tidak diharapkan.

Waria Mentul mengaku sejak kecil dia sudah dibentuk menjadi karakter yang seperti perempuan oleh kedua orang tua. Dia juga menyatakan bahwa hal tersebut dipicu oleh keinginan orang tuanya untuk memiliki anak perempuan.

"Sejak kecil, orang tua saya itu membelikan mainan pada saya bukannya robot, mobil-mobilan, atau pesawat, melainkan boneka. Dan dan pun juga menyerupai perempuan. Itu yang membuat saya seperti ini," ujar Waria Mentul kepada merdeka.com di depan Hotel Aloha, Malang (15/6).

Waria asal Malang, Jawa Timur, ini juga mengatakan saat SD, seragam sekolahnya pun bukan celana pendek, namun celana di bawah lutut dan kaos kaki sepanjang lutut. "Jadi nyaris tidak kelihatan kulit kaki saya karena tertutup celana dan kaos kaki," tambahnya.

Hingga pada suatu ketika, saat Mentul berusia sekitar 7 tahun, dia mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh 6 mahasiswa yang kost di sekitar rumahnya. Awalnya dia menolak, namun karena iming-iming uang akhirnya dia mau dan lama-lama ketagihan. Kejadian itu terjadi berulang kali sampai keenam pemuda itu lulus kuliah.

Dari situlah, waria kelahiran 31 Agustus 1969 ini mulai menikmati seks sesama jenis. Meski dia pernah berpacaran dengan lawan jenis pada kelas 1 SMP, namun ternyata dia tidak benar-benar cinta.

"Saya mulai berani membuka diri sejak taat STM, dan saya bisa mengakui bahwa saya waria tulen sejak saat itu. Karena dari keluarga saya sudah tidak mempedulikan keberadaan saya saat itu," ujarnya.

Mentul mengaku sudah 'enjoy' dengan status sosialnya saat ini dan dia menyatakan bahwa peluang untuk menjadi lelaki normal masih ada. "Entah itu berapa persen, mungkin sangat kecil. Yang penting saya tetap ingat dengan Yang Di Atas (Tuhan)."
 
Sumber :
http://www.merdeka.com/gaya/saya-menjadi-waria-karena-dorongan-dari-orang-tua.html

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon