Meskipun Indonesia sudah lebih dari 60 tahun merdeka, tidak semua
rakyat bisa merasakannya. Salah satu indikator yang sederhana adalah
masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang masih hidup dalam
kegelapan.
Sebagian wilayah Indonesia masih belum teraliri listrik. Kalaupun
sudah teraliri listrik, hanya beberapa jam saja karena harus bergantian
dengan daerah lain. Umumnya, kondisi ini banyak ditemui di daerah
pedalaman di wilayah timur Indonesia.
Edwin, salah seorang dokter yang bertugas di Larantuka, Nusa Tenggara
Timur (NTT) menuturkan, di wilayah tempatnya mengabdi, listrik hanya
menyala pada siang hari. "Kalau malam gelap, tidak ada listrik karena
gantian dengan wilayah lain," ujar Edwin kepada merdeka.com, Selasa
(18/6) malam.
Tentu saja kondisi ini tidak kondusif untuk pelayanan kesehatan
masyarakat. Sebab, pelayanan kesehatan tidak hanya dilakukan pada siang
hari. "Kadang malam hari saya ke rumah warga ya gelap-gelapan," katanya.
Hal serupa juga dikeluhkan oleh Suharyanto. Dia bertugas di pedalaman
Kalimantan Timur. "Ya bisa dibayangkan kalau di pedalaman gelap tanpa
listrik, telepon juga tidak bisa masuk," singkatnya.
Kondisi itu berbanding lurus dengan data yang dimiliki Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dari data yang ada, hingga saat
ini baru 75 persen dari 237 juta rakyat Indonesia yang dapat menikmati
listrik. Dengan kata lain, masih ada sebagian wilayah Indonesia yang
belum teraliri listrik. Padahal, Indonesia adalah salah satu negara kaya
akan sumber energi yang idealnya bisa dinikmati seluruh penduduknya.
Hal serupa juga disampaikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dari analisis perusahaan pelat merah itu, ada dua daerah yang karena
pelbagai faktor menyulitkan PLN untuk menyalurkan listrik ke rumah-rumah
warga. Direktur PLN Nur Pamudji menyebutkan, dua daerah itu adalah Nusa
Tenggara Barat dan Papua.
"Infrastruktur di dua daerah tersebut susah, banyak kampung belum terjangkau jalan, jadi PLN juga susah membangun," cetus Nur.
Di saat kondisi kelistrikan di Indonesia masih buruk, kabar
mengejutkan justru datang dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Dahlan Iskan. Usai bertemu dengan delegasi Papua Nugini, dengan penuh
semangat Dahlan menceritakan bahwa terbuka peluang ekspor ke negara
tersebut. Yang tengah dipikirkan Dahlan adalah ekspor listrik. Listrik
dari Papua bisa disalurkan ke Papua Nugini.
"BUMN itu kan ada Pertamina, terus, listrik kita akan ekspor listrik
di Papua New Guinea. Di Sabah kita jual ke Malaysia. Di papua, kita jual
di Papua New Guinea," ucap Dahlan di sela-sela pertemuan dengan
delegasi Papua Nugini di Jakarta, kemarin.
Dahlan menuturkan, Indonesia pernah membangun PLTU dengan kapasitas
2X10 MW di dekat Jayapura. Lokasi tersebut hanya 20 km dari Papua
Nugini. Namun pembangunan ini tertunda karena kena tsunami.
"Nanti kita sepakati dari PLTU ke perbatasan 20 Kilometer. Dari
perbatasan ke Papua Nugini cuma 10 kilometer. Kita akan listriki kota
terdekat dari perbatasan 1 kota dan sekitarnya. Di Jayapura ini ada
supply pembangkit listrik 2x10 MW dan PLTA 1x10 MW. Akhir tahun jadi,"
katanya.
Dengan posisi dekat perbatasan, Indonesia bisa memasok listrik
sekitar 2 MW ke Papua Nugini. "Kebetulan kota yang dekat dengan Jayapura
dan Papua New Guinea itu ada batalion tentara. Dengan jaringan Papua
Nugini, kita bisa listriki desa sebelum perbatasan juga. Proyeknya
sekarang," jelasnya.
Pernyataan ini seolah kontraproduktif dan bertolak belakang dengan
keluhan PLN yang sulit menyalurkan listrik ke Papua lantaran kondisi
infrastruktur yang buruk. Dahlan punya alasan sendiri. Alasannya pun
sederhana. Dahlan berdalih, menjual listrik ke Papua Nugini hanya bentuk
solidaritas Indonesia ke negara tersebut.
"Itu 20 KM dari perbatasan. Ini bukan ekspor secara keseluruhan tapi
tolong menolong karena tetangga yang baik. Kita membantu listrik untuk
Papua Nugini 2 MW per hour," jelas Dahlan.
Dengan kondisi dalam negeri yang belum maksimal, sepertinya
pemerintah perlu berpikir ulang untuk menjual listrik ke negara lain dan
mengutamakan kepentingan dalam negeri terlebih dahulu.
Sumber :
http://www.merdeka.com/uang/sebagian-indonesia-masih-gelap-dahlan-justru-jual-listrik.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon