![]() |
Ratna Djuami. |
Ratna Djuami (90) putri angkat dari Soekarno dan Inggit Garnasih
mengembuskan napas terakhirnya Minggu (23/6) pagi, di kediamannya di
Komplek Cibolerang Indah D-34, Jalan Margajaya Dalam, Bandung.
Sebelum meninggal Ratna kerap dihadiri Bung Karno dalam mimpinya. Bapak Proklamator tersebut hadir dalam bunga tidurnya dalam tiga bulan terakhir ini.
Hal itu disampaikan, putra keempat Ratna, Tito Zeni Asmara Hadi (65) kepada merdeka.com, saat ditemui di kediamannya, Minggu (23/6).
Sebelum meninggal Ratna kerap dihadiri Bung Karno dalam mimpinya. Bapak Proklamator tersebut hadir dalam bunga tidurnya dalam tiga bulan terakhir ini.
Hal itu disampaikan, putra keempat Ratna, Tito Zeni Asmara Hadi (65) kepada merdeka.com, saat ditemui di kediamannya, Minggu (23/6).
"Tiga bulan sebelum meninggal memang selalu
bermimpi dan ngomong bahwa beliau didatangi Bung karno. Beliau cerita
sambil nangis," terang Tito. Sebelumnya, Ratna tidak pernah memikirkan
apakah itu pertanda atau bukan bahwa ibunya akan dipanggil Sang
Pencipta.
"Sebenarnya tidak ada firasat sama sekali, tapi yang memang karena sudah tua saja," kisahnya seraya mengatakan bahwa Ratna adalah sosok yang tegas.
Bapak angkat Ratna kata dia suka mendatangi ibunya dalam berbagai bentuk mimpi. "Katanya Bung Karno kangen dengan Ibu Ratna."
Dia mengaku mendiang Ratna memang sejak Januari 2013 terbaring di kasur karena kesehatan yang terus menurun. Saat itu pula Ratna suka menceritakan kerinduannya pada masa-masa indah bersama Bung Karno dan Inggit.
"Pada saat terbaring di kasur, memang masih suka menceritakan masa-masa lalunya, daya ingatnya masih bagus cuma kalau disuruh jalan-jalan tidak bisa," ungkapnya.
Ratna menurutnya dimakamkan bersebelahan dengan makam Inggit Garnasih di Taman Pemakaman Umum Vorib, Caringin, Bandung, Minggu sekitar pukul 15.30 WIB. Kerabat dari berbagai organisasi dan seperjuangan hadir pada pemakaman.
Mendiang Ratna meninggalkan enam putra dan putri masing-masing Iskandar, Rizal, Kemal, Tito, Rossa dan Lenina sebagai putri bungsunya. "Semua sudah berkeluarga, ada yang di Jakarta dan di Bandung, saya sudah mengurus Ibu Ratna sejak tahun 1990-an di rumah ini," tuturnya.
"Sebenarnya tidak ada firasat sama sekali, tapi yang memang karena sudah tua saja," kisahnya seraya mengatakan bahwa Ratna adalah sosok yang tegas.
Bapak angkat Ratna kata dia suka mendatangi ibunya dalam berbagai bentuk mimpi. "Katanya Bung Karno kangen dengan Ibu Ratna."
Dia mengaku mendiang Ratna memang sejak Januari 2013 terbaring di kasur karena kesehatan yang terus menurun. Saat itu pula Ratna suka menceritakan kerinduannya pada masa-masa indah bersama Bung Karno dan Inggit.
"Pada saat terbaring di kasur, memang masih suka menceritakan masa-masa lalunya, daya ingatnya masih bagus cuma kalau disuruh jalan-jalan tidak bisa," ungkapnya.
Ratna menurutnya dimakamkan bersebelahan dengan makam Inggit Garnasih di Taman Pemakaman Umum Vorib, Caringin, Bandung, Minggu sekitar pukul 15.30 WIB. Kerabat dari berbagai organisasi dan seperjuangan hadir pada pemakaman.
Mendiang Ratna meninggalkan enam putra dan putri masing-masing Iskandar, Rizal, Kemal, Tito, Rossa dan Lenina sebagai putri bungsunya. "Semua sudah berkeluarga, ada yang di Jakarta dan di Bandung, saya sudah mengurus Ibu Ratna sejak tahun 1990-an di rumah ini," tuturnya.
Sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/sebelum-meninggal-ratna-djuami-mimpi-didatangi-bung-karno.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon