Kamis, 20 Juni 2013

Sulit blusukan di Jawa Tengah

Ganjar Pranowo berkunjung . ©2013merdeka.com/m. luthfi rahman
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berhasil mempertahankan kekuasaannya di Jawa Tengah. Ganjar Pranowo menjadi gubernur terpilih setelah meraup sekitar 48 persen suara. Sedangkan gubernur petahana Bibit Waluyo cuma dapat setengahnya.

Padahal, ketika baru diperkenalkan ke masyarakat sebagai calon gubernur, situasinya berbanding terbalik. Popularitas Ganjar hanya tujuh persen, jauh tertinggal dari Bibit.

Ganjar mengakui kemenangannya sebagai hasil belajar dari kegagalan PDIP dalam pemilihan gubernur di Jawa Barat dan Sumatera Utara. kemeja kota-kotak menjadi ikon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak dipakai saat berkampanye. Mesin partai bekerja bagus mengikuti komando Puan Maharani, putri Megawati.

Berikut penuturan Ganjar Pranowo saat berdiskusi Kamis pekan lalu di kantor redaksi merdeka.com.

Anda segera dilantik sebagai gubernur, apa program seratus hari Anda?

Setelah dilantik Agustus (mendatang), semua sudah final. DPRD sudah ketok (APBD). Saya sebetulnya ingin mengubah politik anggaran dalam seratus hari. Maka satu-satunya sedang saya siapkan Juni ini adalah membuat trik untuk APBD mendatang. Cepat-cepat mereformasi birokrasi. Memperbesar belanja logistik sehingga pelayanan kepada masyarakat jadi maksimal dan yang ditunggu masyarakat, belanja modal infrastruktur harus diperbanyak.

Kita harapkan program itu menjadi pengungkit problem pertama dan kedua, yaitu kemiskinan dan pengangguran. Untuk menyelesaikan kedua masalah ini, manajemen birokrasi penting.

Reformasi birokrasi, politik anggaran, menjadi prioritas saya. Infrastruktur menjadi prioritas agar menjadi pengungkit problem kemiskinan. Lalu penataan basis data penduduk, data kemiskinan. Tahun pertama saya berharap pararel, politik anggarannya diubah. Tahun kedua langsung kita berlari kenceng. Tahun ketiga saya mau sudah ada hasil. Tahun keempat dan kelima tinggal akselerasi.

Kalau Anda gagal melaksanakan program dalam tiga tahun?

Ya, kita terusin sampai lima tahun. Cara saya ngomong tidak seperti nanti tiga tahun saya akan seperti ini, membacanya tidak hitam putih. Itu politikus konyol, politikus tidak pernah baca buku komunikasi politik. Ada subtansi harus dikerjakan. Kalau gagal, tidak usah dipilih lagi. Hukuman bagi politikus di situ.

Anda akan blusukan seperti Jokowi?

Kalau Mas Jokowi koordinasi dengan para bupati wali kota, itu bisa datang semua. Bayangkan kalau di Cilacap, kira-kira bagaimana, saya misalnya harus ke Cilacap dan Brebes, maka IT (teknologi informasi) menjadi penting.

Saya yakin para bupati memiliki ponsel canggih. Saya yakin kalau semua hanya bisa digunakan untuk ditelepon. Saya yakin mereka nggak pernah main Facebook. Bayangkan kalau ada perangkat canggih, kalau rapat tidak usah jauh-jauh.

Setelah menjabat gubernur, Anda akan lelang jabatan seperti dilakoni Jokowi?

Sebenarnya, lelang jabatan itu eksperimen kami (Komisi II DPR) saat membahas Rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara. Mencari orang buat jabatan tertentu tidak sekadar urut kacang tapi potensi. Jauh sebelum Jokowi, pola ini digunakan dalam lelang jabatan di Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Badan Kepegawaian Negara. Tapi Jokowi bagus, publik geger dan menarik.

Saya tentu juga akan memulai. Saya ingin sampai level kepala dinas. Lelang jabatan itu sederhana kok. Ini ada jabatan kosong, siapa mau isi?

Apakah yakin pemerintahan Anda bakal mulus tanpa ganjalan dari DPRD?

Nggak ada teori koalisi permanen, jadi saya tenang-tenang saja. Saya berpengalaman urusi dewan, saya seminggu empat kali diminta datang kepada teman-teman DPRD. Apa artinya? teman-teman DPRD dalam kebingungan selalu meminta petunjuk. Artinya dia tidak terlalu independen. Jadi saya tidak pernah risau soal itu .

Kapan Anda mundur dari DPR?

Saya tuh ngomong begini kepada Mbak Mega. Mbak, saya mundur kapan? Jawabannya, kamu selesaikan dulu tugas di DPR.

Gaya kampanye Anda unik, kok bisa?

Ganjar tidak pernah pakai jam apalagi kopiah karena rambut saya kalau pakai kopiah rambut saya begini (putih). Jawa Tengah bisa diperbaiki jika paradigma pemimpinnya diubah. Jawa Tengah belajar dari itu (Jawa Barat dan Sumatera Utara)

Apa tanggapan Megawati atas kemenangan Anda?

Selamat ya. Saya bertanya ada perintah khusus nggak? Laksanakan saja. Itu buat saya dalem dari pada orang menceramahi saya.

Biodata

Nama:
H. Ganjar Pranowo, SH

Tempat dan Tanggal Lahir:
Karanganyar (Jawa Tengah), 28 Oktober 1968

Nama Istri :
Hj. Siti Atikoh Suprianti, STP, MT, MPP

Pendidikan:
SDN 1 Kutoarjo (lulus 1981)
SMPN 1Kutoarjo (lulus 1984)
SMA BOPKRI I Yogyakarta (lulus 1987)
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (lulus 1995)
Jurusan Ilmu Politik Pasca Sarjana Universitas Indonesia (sedang ditempuh)

Organisasi:
Mapala Majestik FH dan MAPAGAMA UGM 1991
Gerakan Demokrat Kampus (GEDEK) 1992-1995
Ketua Departemen Pemerintahan Nasional DPP PDI Perjuangan 2010-sekarang
Wakil Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPP PDI Perjuangan 2005-2010
Anggota Bidang Penggalangan Panitia Pemenangan Pemilu (PAPPU) Pusat PDI Perjuangan 2003-2005
Deputi I Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat (BADIKLATPUS) PDI Perjuangan 2002-2005

Pengalaman Kerja:
Anggota MPR/DPR RI (2004-2009, 2009-2014)
Wakil Ketua Komisi II DPR RI 2009-sekarang
Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR 2010-sekarang
 
Sumber :
http://www.merdeka.com/khas/sulit-blusukan-di-jawa-tengah-wawancara-ganjar-pranowo-1.html

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon