Berdegup kencang rasanya hati ini saat membaca banyak orang yang bisa
mengubah keadaan dengan berusaha. Yang pernah berada di titik terendah
dalam hidup dan bangkit kembali dengan semangat berlipat. Yang pernah
dikhianati dan hancur, bersemangat lagi untuk memulai dari awal. Inilah
yang dicari oleh bangsa kita. Bangsa yang membutuhkan cemeti untuk
bergerak.
Dalam satu dekade ini, bangsa ini telah melakukan banyak perubahan di banyak sektor. Yang paling kentara dalah geliat sektor ekonomi, khususnya di kalangan anak muda. Kebangkitan bisa dilihat dari semangat dan kegigihan mereka dalam berusaha. Perlahan, usaha dan karya merekalah yang nantinya menjadi penanda baru dalam kebangkitan nasional.
Dalam satu dekade ini, bangsa ini telah melakukan banyak perubahan di banyak sektor. Yang paling kentara dalah geliat sektor ekonomi, khususnya di kalangan anak muda. Kebangkitan bisa dilihat dari semangat dan kegigihan mereka dalam berusaha. Perlahan, usaha dan karya merekalah yang nantinya menjadi penanda baru dalam kebangkitan nasional.
Ada Bob Merdeka, wirausahawan dari Bandung
yang ingin mengembalikan geliat budaya lokal serta penghijauan yang ia
mulai sejak 2010. Lalu ada Riezka Rahmatiana, pemilik bisnis pisang ijo
yang bisa bangkit setelah berkali-kali gagal dalam usahanya. Mereka
berdua adalah sedikit di antara ribuan anak muda yang punya mimpi untuk
kebangkitan bangsa ini.
Kebangkitan nasional yang pada awalnya adalah berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo –yang bertujuan untuk menandingi dominasi pedangang Cina pada waktu itu, di masa kini memiliki tujuan yang hampir sama. Diawali dengan bangkit untuk diri sendiri, bisa mandiri dan membantu orang-orang di sekitar, kemudian bersama-sama maju untuk bisa bersaing positif dengan bangsa lain.
Makna kebangkitan sesungguhnya yang kita butuhkan adalah semangat. Semangat untuk saling berbagi, untuk saling menguatkan saat musibah menerpa, semangat untuk bersama-sama maju menghadapi segala tantangan. Indonesia tidak butuh anak muda yang jalan di tempat sambil berteriak mencela di sosial media. Indonesia butuh aksi nyata dari anak muda untuk bisa benar-benar bangkit. Bangkit dari ketidakberdayaan, bangkit dari ketidaktahuan, bangkit dari ketidakmauan.
Kebangkitan nasional yang pada awalnya adalah berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo –yang bertujuan untuk menandingi dominasi pedangang Cina pada waktu itu, di masa kini memiliki tujuan yang hampir sama. Diawali dengan bangkit untuk diri sendiri, bisa mandiri dan membantu orang-orang di sekitar, kemudian bersama-sama maju untuk bisa bersaing positif dengan bangsa lain.
Makna kebangkitan sesungguhnya yang kita butuhkan adalah semangat. Semangat untuk saling berbagi, untuk saling menguatkan saat musibah menerpa, semangat untuk bersama-sama maju menghadapi segala tantangan. Indonesia tidak butuh anak muda yang jalan di tempat sambil berteriak mencela di sosial media. Indonesia butuh aksi nyata dari anak muda untuk bisa benar-benar bangkit. Bangkit dari ketidakberdayaan, bangkit dari ketidaktahuan, bangkit dari ketidakmauan.
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/11/mo7qkc-kebangkitan-nasional-dengan-bumbu-semangat-nyata
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon