Selasa, 25 Juni 2013

Mahfud MD: Banyak pejabat seperti kancil pilek

Mahfud MD kunjungi Kantor
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mengkritik sikap para pejabat pemerintahan yang dinilai hanya mencari aman, tidak berani, dan penuh kepura-puraan dalam mengambil sebuah keputusan. Mahfud menyebut banyak pejabat berprilaku seperti kancil pilek.

"Untuk melakukan perubahan di negeri ini, kita membutuhkan orang yang berani. Bukan hanya berani tapi juga bersih, atau merah putih. Merah berarti berani, putih berarti suci. Tapi nyatanya kebanyakan seperti kancil pilek," kata Mahfud, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Senin (24/6).

Mahfud menjelaskan, kurangnya integritas dan penegakan hukum di Indonesia adalah persoalan besar pada saat ini. Menurutnya, kekayaan Indonesia yang luar biasa seringkali disalahgunakan oleh para pemangku jabatan di pemerintahan. Setiap program pemerintah yang selalu mengeluarkan anggaran besar, tetap saja terpuruk dalam bidang ekonomi karena korupsi.

"Kita harus punya komitmen untuk menegakkan hukum. Membangun strong leadership. Negara ini akan beres lebih dari 50 persen kalau hukum ditegakkan. Saya yakin, seyakin yakinnya," tegasnya.

Kritikan kancil pilek yang dimaksud Mahfud adalah sebuah cerita seekor singa yang menjadi raja hutan yang sangat disegani. Saking gaharnya, rakyat hutan enggan berbicara dengan si raja.

Suatu hari, sang raja mengadu ke ibu singa perihal perilaku rakyatnya yang tidak mau berbicara apalagi menghadap kepadanya. Ibunya pun menyatakan bahwa rakyat hutan tak mau mendekat padanya karena tubuh raja bau.

Mendengar penjelasan ibunya, sang raja rimba itu sedikit murka. Dikumpulkanlah semua rakyatnya untuk membuktikan pernyataan itu. Yang pertama dipanggil adalah kijang. "Benarkah tubuhku bau?" Tanya raja. Si kijang menjawab seadanya bahwa tubuh raja memang bau, "Bau sekali raja," kata kijang. Raja murka, dihabisilah kijang itu.

Giliran kedua, anjing dipanggil maju. Ditanya raja dengan pertanyaan serupa, si anjing rupanya ingin mencari selamat. Dia bilang tubuh raja tidak bau bahkan justru harum sekali. Tak dinyana, ternyata si anjing juga dicabik-cabik sampe tewas karena menyinggung perasaan sang raja. "Wong ibuku aja bilang saya bau," kata raja.

Giliran ketiga, kancil dipanggil maju. Melihat kanan kirinya telah tewas kijang dan anjing, kancil juga khawatir berakhir tragis. Kancil memang cerdik, saat ditanya benarkah tubuh raja bau, dia jawab. "Maaf raja, saya lagi pilek tidak bisa membau,". Alhasil si kancil pun aman.
 

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon