 |
Kanselir Angela Merkel dan Perdana Menteri Wen Jiabao di Beijing |
Kunjungan Kanselir Jerman, Angela Merkel, ke China berbuah hasil yang
manis bagi industri dirgantara di negaranya. Di tengah lawatan Merkel,
China sepakat memborong puluhan unit pesawat Airbus dengan transaksi
miliaran dolar.
Menurut kantor berita Reuters, kesepakatan itu ditandatangani Kamis kemarin di Beijing, antara BUMN China, ICBC Leasing, dengan Airbus - kepunyaan bersama Jerman dan Prancis di bawah grup EADS. Untuk 50 unit pesawat buatan Airbus tipe A320, China rela mengeluarkan kocek lebih dari US$4 miliar.
Menurut kantor berita Reuters, kesepakatan itu ditandatangani Kamis kemarin di Beijing, antara BUMN China, ICBC Leasing, dengan Airbus - kepunyaan bersama Jerman dan Prancis di bawah grup EADS. Untuk 50 unit pesawat buatan Airbus tipe A320, China rela mengeluarkan kocek lebih dari US$4 miliar.
Kantor
berita Xinhua mengungkapkan, China dan Jerman juga menyepakati
pengembangan pabrik perakitan Airbus di Negeri Tiongkok. Kesepakatan itu
sekaligus meredakan ketegangan antara China dan Eropa soal aturan
ambang batas emisi pesawat.
Uni Eropa tahun lalu berencana menerapkan batas maksimal emisi pesawat yang beroperasi di kawasan Eropa, dengan mengenakan pajak bagi maskapai yang emisi pesawatnya melebihi ambang batas. Kebijakan ini membuat marah China, yang sempat mengancam bakal melarang semua maskapainya melayani rute Eropa.
Muncul spekulasi bahwa konflik itu mempengaruhi jumlah pesanan China atas pesawat Airbus buatan Eropa. Tadinya China diharapkan bakal membeli 100 unit pesawat Airbus dengan berbagai tipe dengan nilai transaksi hingga mencapai US$14 miliar. Namun, yang disepakati akhirnya hanya 50 unit.
Kendati demikian, Airbus mengaku tetap puas atas kesepakatan dengan China soal jual-beli Airbus. "Di saat ekonomi seperti ini, setiap kesepakatan pasti bagus. Yang penting, dirgantara merupakan dan tetap menjadi industri yang berkembang, di mana Asia dan China menjadi penggerak yang signifikan," kata juru bicara Airbus.
Kalangan pejabat juga mengungkapkan Airbus dan China sepakat dengan nilai kontrak US$1,6 miliar untuk pengembangan pabrik pesawat Eropa itu di Kota Tianjin, yang tak jauh dari Ibukota Beijing. Selain di Tianjin, Airbus berencana membangun pabrik non-Eropa di Alabama, Amerika Serikat.
Uni Eropa tahun lalu berencana menerapkan batas maksimal emisi pesawat yang beroperasi di kawasan Eropa, dengan mengenakan pajak bagi maskapai yang emisi pesawatnya melebihi ambang batas. Kebijakan ini membuat marah China, yang sempat mengancam bakal melarang semua maskapainya melayani rute Eropa.
Muncul spekulasi bahwa konflik itu mempengaruhi jumlah pesanan China atas pesawat Airbus buatan Eropa. Tadinya China diharapkan bakal membeli 100 unit pesawat Airbus dengan berbagai tipe dengan nilai transaksi hingga mencapai US$14 miliar. Namun, yang disepakati akhirnya hanya 50 unit.
Kendati demikian, Airbus mengaku tetap puas atas kesepakatan dengan China soal jual-beli Airbus. "Di saat ekonomi seperti ini, setiap kesepakatan pasti bagus. Yang penting, dirgantara merupakan dan tetap menjadi industri yang berkembang, di mana Asia dan China menjadi penggerak yang signifikan," kata juru bicara Airbus.
Kalangan pejabat juga mengungkapkan Airbus dan China sepakat dengan nilai kontrak US$1,6 miliar untuk pengembangan pabrik pesawat Eropa itu di Kota Tianjin, yang tak jauh dari Ibukota Beijing. Selain di Tianjin, Airbus berencana membangun pabrik non-Eropa di Alabama, Amerika Serikat.
Sumber :
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/347867-pemimpin-jerman-bertamu--china-borong-pesawat-airbus
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon