Kamis, 20 Juni 2013

Politik dinasti itu halal

Ganjar Pranowo berkunjung . ©2013merdeka.com/m. luthfi rahman
Kiprah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak bisa lepas dari komando trah Soekarno. Sampai saat ini, Megawati Soekarnoputeri masih jadi panglima tertinggi di partai banteng bermoncong putih ini.

Ratusan kader muda dan politisi senior seolah tidak memiliki kesempatan untuk meraih kursi ketua umum. Namun Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo yakin masih ada peluang menjadi ketua umum buat kader di luar keluarga Soekarno.

Berikut penuturan Ganjar Pranowo saat berdiskusi Kamis pekan lalu di kantor redaksi merdeka.com.

Bagaimana dengan dinasti politik di PDIP?

Ketika kultur politik kita masih seperti ini, kadang juga diperlukan. Negatifnya ada nggak? Ada dong. Ketika masyarakat dalam keadaan dapat menilai tinggi, jadi tidak jadi soal. Tapi ketika masyarakat belum sampai di situ, memilih tidak ada preferensi apalagi yang rasional. Buat saya dinasti boleh, tapi tolong harus dipersiapkan. Kalau itu dipersiapkan, halal kok. Ibas saya kira dipersiapkan.

Apakah dalam kongres nanti Megawati masih akan jadi ketua umum?

Tidak bisa diprediksi. Mbak Mega selalu bilang aku ini sudah lama loh. Sebenarnya kalau kita menangkap sinyal itu, dia merasa sudah merasa terlalu lama.

Setelah Taufik Kiemas meninggal, ada perubahan terhadap Megawati?

Artinya kalau dalam konteks politik saya melihat dia sangat pakem sekali. Kemarin saya temani dia sampai jam sebelas malam. Mbak Mega tanya, kapan kamu dateng?Barusan Mbak. Saya mau ikut tahlilan tapi telat. Mbak Mega selalu mengenalkan, ini Jokowi, ini Ganjar, kepada tetamu. Jadi saat itu saya merasakan kemenangan Jawa Tengah itu mempengaruhi sikap-sikap itu. Tapi ada yang menarik dari Mbak Mega, setiap ada orang datang dia selalu tersenyum. Luar biasa itu.

Siapa pengganti Taufik Kiemas bisa menjembatani Megawati dengam SBY?

Jembatani, ini orang luwes siapa, sebut Jokowi, Pram, Tjahjo, Puan. Puan kemana-mana. Jembatan apalagi diperlukan dalam waktu sangat pendek. Enggak sampai satu tahun.

Siapa anak ideologis di PDIP?

Banyak. Anak ideologis ini muncul dari keputusan politik dan keberpihakan. Misalnya Budiman, Bambang Pacul, dll. Masih banyak anak muda muncul karena sikap politiknya yang baik.

Ada anggapan kita boleh berkarir di PDIP tapi jangan berharap jadi ketua umum, Apakah memang demikian?

Saya masuk partai ini saat masih PDI pada 1992. Saat masih mahasiswa dan ketua umumnya bukan dari keluarga Soekarno, namanya Soerjadi. Cara melihatnya sederhana, semua orang punya hak sama untuk bisa duduk. Tinggal apakah masyarakat PDIP nantinya akan mempercayai. Saya orang yang meyakini semakin maju peradaban bangsa Indonesia, masyarakat PDIP akan merespon. Siapapun nanti akan punya peluang dan waktu akan menentukan.
 
Sumber:
http://www.merdeka.com/khas/politik-dinasti-itu-halal-wawancara-ganjar-pranowo-3.html

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon