![]() |
Pembagian BLSM untuk warga miskin. |
Seperti dikhawatirkan oleh pegiat lembaga swadaya masyarakat dan
anggota dewan, penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
di beberapa daerah tidak berjalan mulus. Banyak warga miskin yang
seharusnya berhak, malah tidak mendapat Kartu Perlindungan Sosial (KPS)
yang menjadi syarat mendapat dana bantuan itu selama empat bulan ke
depan.
Kasus yang menonjol misalnya laporan warga bahwa dari 716 KK di Tugu
Utara, Koja, Jakarta Utara, hanya 339 KK yang menerima dana kompensasi
itu. Potret lebih murah terlihat pada nasib Warkem (65), nenek miskin
penduduk Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Banyumas Jawa Tengah, yang
tak memperoleh KPS. Padahal Ketua RT setempat mengakui bahwa nenek renta
itu mengandalkan bantuan tetangga agar bisa tetap makan sehari-hari.
Selain masalah dalam penyaluran, uang Rp 150.000 per bulan yang
diberikan pada warga miskin sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) bersubsidi itu ditengarai akan langsung habis untuk
kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya sekunder. Misalnya membeli rokok atau
membayar utang.
Bahkan kekhawatiran itu muncul langsung dari pemerintah pusat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa saat membagikan
BLSM di Kantor Pos KCP Kramat Jati, Jakarta Timur kemarin Selasa (25/6),
mengingatkan seorang ibu miskin yang dia temui agar tidak membelanjakan
uang tersebut untuk rokok.
"Jangan dipakai buat beli rokok bapak ya bu. Beli buat keperluan mendesak saja," kata Hatta.
Apa lacur, beberapa warga yang sudah mencairkan dana bantuan nyaris
menghabiskan uang BLSM. Apalagi sistem penyaluran dirapel dua bulang
langsung, sehingga warga mendapat total Rp 300.000 per keluarga sasaran.
Waluyo, 25 tahun, warga Kecamatan Banjarsari Solo, Jawa Tengah,
mengatakan uang BLSM yang telah dicairkan keluarganya kemarin dipakai
untuk konsumsi sehari-hari, termasuk merokok. "Kalau buat ngerokok itu
sudah pasti lah, kalau bayar utang belum tahu, mungkin saja, kalau
enggak salah tinggal sisa sedikit buat belanja," tuturnya ketika
dihubungi merdeka.com, tadi malam, Selasa (25/6).
Lain lagi pengakuan Tanto, 60 tahun, asal Sindumartani, Kecamatan
Ngemplak, Sleman, DIY soal rencananya bila menerima BLSM. Pria sepuh ini
sudah menerima kiriman pos berisi KPS. Jika dana Rp 300.000 itu cair,
dia ingin menggunakannya untuk utang kredit usaha.
"Mau saya pakai beli bibit lele dan nyewa tambak," ungkapnya.
Ekonom Faisal Basri sudah mengingatkan pemerintah bahwa rapelan dua
bulan BLSM malah berpotensi habis lebih cepat. Sebab kebutuhan warga
miskin sangat banyak, dan belum tentu produktif. Sehingga dia yakin
dalam waktu singkat dana itu langsung amblas.
"Ini BLSM dua bulan sekali kan aneh, gaji saja sebulan sekali. Orang
miskin kan keinginan lebih banyak dari kemampuannya kan. Kemudian BLSM
datang dua kali setiap dua bulan Rp 300.000, itu sehari juga habis,"
kata Faisal dalam diskusi akhir pekan lalu di Jakarta.
Mendapati fakta banyak pihak menyoroti masalah yang menyelimuti BLSM,
Hatta berkelit. Dia mengatakan bahwa media dan masyarakat terlalu fokus
pada bantuan uang itu. Padahal, imbuh Hatta, kompensasi-kompensasi
tersebut bukan hanya BLSM, tetapi ada juga bantuan beras miskin, Program
Keluarga Harapan (PKH) dan Beasiswa Siswa Miskin (BSM).
"Kadang-kadang orang terlalu melihat menitikberatkan pada BLSM. Padahal program kita ada Rp 31 triliun," ujar politikus PAN itu.
Menurut Hatta, dibanding BLSM program yang berdampak lebih signifikan
adalah infrastruktur pedesaan. Pasalnya, program pembangunan fasilitas
umum itu dapat menyerap tenaga kerja yang banyak, sehingga membantu
kesejahteraan masyarakat.
"Salah satu program yang paling signifikan adalah program
infrastruktur pedesaan. Itu akan memungkinkan 30 juta pengguna
infrastruktur dan ini untuk menampung pekerja yang besar.
Anggarannya Rp
7,2 triliun untuk irigasi, jalan desa, perumahan. Dan ini adalah yang
lebih penting," tandasnya.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon