Selasa, 27 Agustus 2013

Kedelai Tembus Rp 8.500, Perajin Tahu Menjerit

ILUSTRASI
Harga kedelai impor per kilogram tembus Rp 8.500, perajin tahu di Solo terancam gulung tikar. Perajin mengaku kenaikan sudah terjadi setelah Lebaran.

Perajin tahu di Kampung Krajan, RT 3/ RW 1, Mojosongo, Solo, terpaksa merugi dan hanya bisa berharap harga kedelai kembali normal. "Pusing juga Mas, dulu harganya masih Rp 7.200 saja kita untungngya sudah mepet, dan sekarang sudah Rp 8.500, rugi Mas," kata Hadi Sugimin (65) kepada kompas.com pada hari Kamis (22/8/2013).

Kenaikan tersebut membuat produksi turun hingga 25 persen. Perajin juga memperkecil ukuran tahu.

Sementara itu, beberapa perajin juga terpaksa mengurangi karyawan mereka. "Kita sementara ini bertahan dan meliburkan beberapa karyawan, meskipun kita tidak ingin meliburkan mereka. Tapi biaya produksinya membengkak," kata Hadi.

Kondisi yang sama juga dialami oleh Nardi. Dirinya terpaksa mengurangi jumlah produksi hingga 30 persen sembari menunggu harga kedelai stabil.

Ia mengaku sulit untuk menaikkan harga tahu karena khawatir tidak ada yang membeli. "Kita sulit menaikan harga jualnya, karena tidak akan laku kalau tahu harganya lebih dari Rp 500," kata Nardi. 

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon