Krisis moneter dan krisis keuangan yang mengguncang Indonesia pada
tahun 1998 serta 2008, sangat berpengaruh terhadap roda perekonomian
Tanah Air. Namun, tidak semua sektor terguncang kala itu. Sektor Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti lebih tahan terhadap guncangan
krisis yang melanda.
"UMKM sudah terbukti di Tahun 1997 dan 2008 menjadi penyangga ekonomi
rakyat, mereka tidak begitu terpengaruh dengan pelemahan nilai tukar,"
ungkap Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis kepada merdeka.com, Sabtu (24/8).
Namun, lanjut Harry, sektor tersebut sangat rentan terhadap gejolak
inflasi. Harry mengatakan, untuk kondisi saat ini, pertumbuhan sektor
UMKM relatif lebih stabil ketimbang sektor lain.
"Pertumbuhan tentu akan mengalami penurunan tetapi tidak sebesar penurunan di sektor lainnya," imbuh Harry.
Meski diakui sebagai penopang perekonomian saat badai krisis melanda,
sayangnya dalam 4 paket regulasi pemerintah yang baru saja dirilis
kemarin, tidak terlalu jelas kaitannya dalam memberi stimulus pada
sektor UMKM.
"Khusus UMKM yang berorientasi ekspor mungkin bisa meningkat
pertumbuhannya karena ada insentif potongan pajak 30 persen karena itu
aturan teknisnya harus jelas dulu, saya yakin UMKM tidak terlalu
terpengaruh atas gejolak nilai tukar akhir-akhir ini," tutup Harry.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon