Minggu, 25 Agustus 2013

Kisah putri bos Yakuza disiksa dan diperkosa mantan kekasih

Shoko Tendo.
Menjadi putri bos besar Yakuza, bukan jaminan mendapat keselamatan. Hal paling buruk sekalipun pernah dialami oleh Shoko Tendo (45), putri petinggi Yakuza di Jepang.

Wanita yang memiliki tato di sekujur tubuhnya itu, mengaku pernah diperkosa oleh sesama anggota Yakuza. Pelakunya tidak lain adalah mantan kekasihnya sendiri.

"Saya pernah kenalan dengan seorang pria, dia itu memang kekasih saya juga, kira-kira 2 tahun saya pacaran dengan dia," kata Shoko saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (23/8).

Shoko menuturkan mantan kekasihnya ini adalah orang yang sangat mencintai kekerasan. Selama 2 tahun menjalin hubungan, tidak jarang Shoko mendapat perlakuan kasar darinya.

"Orang ini memang sangat mencintai kekerasan. Bahkan di saat saya sudah berhenti (putus) pun juga," ujarnya.

Shoko pun memutuskan kekasihnya itu dan menjalin hubungan dengan pria lain. Dan pria itu masih dalam lingkungan anggota Yakuza lainnya. Namun, suatu hari, Shoko tiba-tiba diculik oleh mantan kekasihnya kemudian disandera dan diperkosa.

"Saat saya dapat cowok lain (punya pacar baru), dia sempat menculik saya, kemudian dia juga memerkosa saya selagi tidak lagi menjadi pacar saya," terangnya mengisahkan.

Shoko pun hancur hatinya dan harga dirinya. Dan sangat pedih mengingat kejadian itu. "Saya merasa sangat kesal sekali dan tidak mau mengingat hal lagi seperti ini sebetulnya. Jadi pelakunya oleh mantan pacar," ujarnya.

Shoko pun sempat terpuruk akibat peristiwa itu. Namun, dia mencoba tegar. Pemerkosaan dirinya tidak dia ceritakan ke ayahnya, ibunya, maupun kakak-kakaknya. Dia pendam sendiri karena malu.

"Tidak ada yang tahu. Saya tidak beritahu siapapun sekalipun itu ke keluarga saya," ujarnya.

Hal itu dilakukannya agar nama keluarganya terjaga baik. Sebab, di Jepang, jika seorang gadis diperkosa, maka akan sangat malu di kehidupan bermasyarakat.

"Malu, kalau Jepang gak mungkin (melaporkan) malu. Nanti bisa dibunuh orang yang memerkosa oleh ayah saya," ujarnya.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon