Setelah delapan bulan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama mengaku sudah seperti orang gila dalam menjalankan tugasnya.
Kesibukannya setiap hari membuat dirinya tidak mempunyai waktu untuk
keluarga, apalagi merasakan ketenangan hidup.
"Semakin ke sini, kadang saya suka merenung, jadi suka duduk-duduk sendiri. Istri pernah bilang, apa saya sudah gila. Saya jawab belum gila, tapi pura-pura gila," ujar pria yang akrab Ahok sambil tertawa.
Candaan itu disampaikan Ahok di depan ratusan mahasiswa dalam kuliah umum bertema 'Becoming a Good PR with Ahok', di Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Sabtu (15/6).
Ahok menjelaskan, disiplin kerja yang diembannya saat awal-awal menjadi wakil gubernur diakuinya sangat sulit dijalani. Tapi seiring berjalannya waktu, Ahok mulai terbiasa dengan protokoler yang mengatur keseharian.
"Kerja begitu padat, bangun setengah 5 pagi dan pulang 11 malam, Sabtu-Minggu ada acara seperti ini. Saya bersyukur, tapi mau tidak mau harus disiplin," tuturnya.
Di tengah kelelahan itu, sebagai pemimpin Ahok tetap percaya diri dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya saat membangun Jakarta hingga masa jabatannya selesai.
"Saya mulai mengerti, ada ungkapan Inggris yang pas, I have nothing, I do nothing. Karena itu, kami minta kerjasama semua orang, dan perlu sekali mengandalkan kekuatan Tuhan," ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra ini berbagi kisah, bahwa untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini bukan jalan yang mudah. Kegagalan pernah dia rasakan, tapi sekali lagi semua kepuasan terjawab dengan bekerja keras di masa mudan.
"Susah itu. Saya sudah disiapkan Bapak saya dari kecil. Tapi tidak ada kata terlambat, belajar utamakan orang lain," jelas Ahok.
"Semakin ke sini, kadang saya suka merenung, jadi suka duduk-duduk sendiri. Istri pernah bilang, apa saya sudah gila. Saya jawab belum gila, tapi pura-pura gila," ujar pria yang akrab Ahok sambil tertawa.
Candaan itu disampaikan Ahok di depan ratusan mahasiswa dalam kuliah umum bertema 'Becoming a Good PR with Ahok', di Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Sabtu (15/6).
Ahok menjelaskan, disiplin kerja yang diembannya saat awal-awal menjadi wakil gubernur diakuinya sangat sulit dijalani. Tapi seiring berjalannya waktu, Ahok mulai terbiasa dengan protokoler yang mengatur keseharian.
"Kerja begitu padat, bangun setengah 5 pagi dan pulang 11 malam, Sabtu-Minggu ada acara seperti ini. Saya bersyukur, tapi mau tidak mau harus disiplin," tuturnya.
Di tengah kelelahan itu, sebagai pemimpin Ahok tetap percaya diri dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya saat membangun Jakarta hingga masa jabatannya selesai.
"Saya mulai mengerti, ada ungkapan Inggris yang pas, I have nothing, I do nothing. Karena itu, kami minta kerjasama semua orang, dan perlu sekali mengandalkan kekuatan Tuhan," ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra ini berbagi kisah, bahwa untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini bukan jalan yang mudah. Kegagalan pernah dia rasakan, tapi sekali lagi semua kepuasan terjawab dengan bekerja keras di masa mudan.
"Susah itu. Saya sudah disiapkan Bapak saya dari kecil. Tapi tidak ada kata terlambat, belajar utamakan orang lain," jelas Ahok.
Sumber :
http://www.merdeka.com/jakarta/jadi-wakil-gubernur-ahok-mengaku-hampir-gila.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon