Minggu, 16 Juni 2013

Terungkap, Pakistan Terbanyak Cari Informasi Gay di Google

Prosesi pernikahan massal di Pakistan.

Sebuah lembaga riset yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat, Pew Research Center, menemukan fakta menarik soal tren pencarian di mesin pencari Google soal penerimaan hubungan sesama jenis.

Hasilnya, beberapa negara muslim seperti Pakistan, Nigeria, Tunisia, Indonesia, Mesir, dan Yordania menunjukkan hanya sedikit warganya yang menerima hubungan homoseksual.

Namun, saat ditelusuri di dunia maya, Pakistan diketahui merupakan negara terbanyak yang mengakses Google untuk mencari beragam istilah pornografi dalam hubungan gay itu.

Dikutip dari laman Dailymail, Minggu 16 Juni 2013, melansir tingkat pencarian warga Pakistan bahkan mencapai rating 100 persen.

Dailymail yang mengutip informasi dari laman Mother Jones, mengungkap beberapa istilah yang dicari warga Pakistan antara lain hubungan seksual antara transgender atau shemale, hubungan seks dengan pria, dan seks anal yang dilakukan remaja.

Selain itu, Pakistan juga menempati peringkat kedua di dunia untuk pencarian dengan kata kunci gambar hubungan seks kaum gay.

Semua informasi yang diperoleh laman Mother Jones dan organisasi riset itu, diambil dari Google Trend. Fakta lain yang terungkap yaitu pencarian terhadap istilah itu muncul dari kota di mana warganya berasal dari kalangan konservatif, Peshawar.

Menurut analisa Google Trend, warga kota Peshawar lebih banyak melakukan pencarian informasi istilah itu dibandingkan kota besar lainnya yang jauh lebih permisif terhadap hubungan gay seperti Lahore dan Karachi.

Padahal, dari survei yang dilakukan Pew Research Center, dari 39 negara yang ditanyakan apakah mereka menerima hubungan homoseksual, hanya dua persen warga Pakistan yang setuju.

Sementara itu, di Indonesia, terdapat tiga persen warganya yang dapat menerima adanya hubungan homoseksual. Jumlah serupa juga ditemukan di negara muslim lainnya, seperti Mesir, Yordania, Ghana, dan Senegal.

Spanyol berada di peringkat teratas, di mana warganya menerima secara positif adanya hubungan homoseksual. Jumlahnya mencapai 88 persen.

Organisasi riset tersebut, juga melansir Jerman dan Repulik Ceko mengekor di bawah Spanyol. Jumlahnya penerimaan publik terhadap hubungan homoseksual mencapai 87 dan 80 persen.

Hasil survei ini tak pelak menimbulkan tanda tanya bagi publik. Menurut Farahnaz Ispahani, seorang ahli dalam hal minoritas Pakistan di Pusat Internasional Woodrow Wilson bagi para ilmuwan, mengatakan bahwa homoseksual merupakan subjek yang tabu dibicarakan di hadapan publik di Pakistan.

Pelaku hubungan sesama jenis di Pakistan apabila terbukti, dapat dikenakan hukuman penjara antara dua hingga 10 tahun. Namun, pelaku hubungan sesama jenis di Pakistan tetap ada, khususnya di kota besar seperti Lahore dan Karachi.

Kaum homo di sana dapat membangun sebuah jejaring kerabat di luar suku atau keluarga mereka. Sedangkan di kota konservatif seperti Peshawar, pelaku hubungan sesama jenis dibatasi dan sangat sulit. Sebab dibatasi itulah, maka mereka melampiaskannya melalui dunia maya.

"Tingkat ekstrimisme agama di Pakistan sangat tinggi saat ini. Sangat kecil tingkat keselamatan bagi mereka yang terlihat berbeda dari kaum muslim. Jadi, apa yang dilakukan oleh kaum homo Pakistan? Mereka kemudian beralih ke pornografi, karena tidak dapat membicarakannya secara terbuka," ujar Ispahani.

Bahkan, Ispahani berani menyebut bahwa sebagaian besar kaum gay Pakistan berakar dari para penganut muslim yang taat. Mereka kerap memiliki hubungan fisik dengan pria, tetapi tidak menganggap diri mereka sebagai seorang homo.

"Cinta sesungguhnya yang mereka miliki dan buat orang pada umumnya ditemukan kepada pasangan, mereka cenderung menemukan itu pada sosok pria," ungkap Ispahani.

Sementara itu, apabila mereka sudah memiliki istri, maka istrinya hanya dianggap ibu dari anak-anak yang dilahirkannya. Penuturan serupa juga dikatakan oleh penulis buku "Seks dan Benteng: perubahan kehidupan intim", El Feki.

Dia menyebut, jauh sebelum kejayaan konservatif Islam, negara-negara di Timur Tengah dan India memiliki sebuah tradisi untuk memperingati hubungan kasih sesama jenis. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, keterbukaan itu mulai dilupakan dan hilang.

"Sering kali upaya apa pun untuk membuka dialog mengenai subjek tersebut di negara-negara Arab, maka akan dicap sebagai konspirasi negara barat untuk merendahkan tradisi dan nilai kaum muslim," ujar Feki.

Namun, fakta sesungguhnya, menurut Feki, jauh sebelum negara barat membicarakan secara terbuka soal homoseksual, negara-negara Arab secara khusus sudah menuliskan mengenai hubungan tersebut secara blak-blakan.

Sumber :
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/421144-terungkap--pakistan-terbanyak-cari-informasi-gay-di-google

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon