Sebuah lembaga riset yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat,
Pew Research Center, menemukan fakta menarik soal tren pencarian di
mesin pencari Google soal penerimaan hubungan sesama jenis.
Hasilnya, beberapa negara muslim seperti Pakistan, Nigeria,
Tunisia, Indonesia, Mesir, dan Yordania menunjukkan hanya sedikit
warganya yang menerima hubungan homoseksual.
Namun, saat ditelusuri di dunia maya, Pakistan diketahui merupakan
negara terbanyak yang mengakses Google untuk mencari beragam istilah
pornografi dalam hubungan gay itu.
Dikutip dari laman Dailymail, Minggu 16 Juni 2013, melansir tingkat pencarian warga Pakistan bahkan mencapai rating 100 persen.
Dailymail yang mengutip informasi dari laman Mother Jones,
mengungkap beberapa istilah yang dicari warga Pakistan antara lain
hubungan seksual antara transgender atau shemale, hubungan seks dengan
pria, dan seks anal yang dilakukan remaja.
Selain itu, Pakistan juga menempati peringkat kedua di dunia untuk pencarian dengan kata kunci gambar hubungan seks kaum gay.
Semua informasi yang diperoleh laman Mother Jones dan organisasi
riset itu, diambil dari Google Trend. Fakta lain yang terungkap yaitu
pencarian terhadap istilah itu muncul dari kota di mana warganya berasal
dari kalangan konservatif, Peshawar.
Menurut analisa Google Trend, warga kota Peshawar lebih banyak
melakukan pencarian informasi istilah itu dibandingkan kota besar
lainnya yang jauh lebih permisif terhadap hubungan gay seperti Lahore
dan Karachi.
Padahal, dari survei yang dilakukan Pew Research Center, dari 39
negara yang ditanyakan apakah mereka menerima hubungan homoseksual,
hanya dua persen warga Pakistan yang setuju.
Sementara itu, di Indonesia, terdapat tiga persen warganya yang
dapat menerima adanya hubungan homoseksual. Jumlah serupa juga ditemukan
di negara muslim lainnya, seperti Mesir, Yordania, Ghana, dan Senegal.
Spanyol berada di peringkat teratas, di mana warganya menerima
secara positif adanya hubungan homoseksual. Jumlahnya mencapai 88
persen.
Organisasi riset tersebut, juga melansir Jerman dan Repulik Ceko
mengekor di bawah Spanyol. Jumlahnya penerimaan publik terhadap hubungan
homoseksual mencapai 87 dan 80 persen.
Hasil survei ini tak pelak menimbulkan tanda tanya bagi publik.
Menurut Farahnaz Ispahani, seorang ahli dalam hal minoritas Pakistan di
Pusat Internasional Woodrow Wilson bagi para ilmuwan, mengatakan bahwa
homoseksual merupakan subjek yang tabu dibicarakan di hadapan publik di
Pakistan.
Pelaku hubungan sesama jenis di Pakistan apabila terbukti, dapat
dikenakan hukuman penjara antara dua hingga 10 tahun. Namun, pelaku
hubungan sesama jenis di Pakistan tetap ada, khususnya di kota besar
seperti Lahore dan Karachi.
Kaum homo di sana dapat membangun sebuah jejaring kerabat di luar
suku atau keluarga mereka. Sedangkan di kota konservatif seperti
Peshawar, pelaku hubungan sesama jenis dibatasi dan sangat sulit. Sebab
dibatasi itulah, maka mereka melampiaskannya melalui dunia maya.
"Tingkat ekstrimisme agama di Pakistan sangat tinggi saat ini.
Sangat kecil tingkat keselamatan bagi mereka yang terlihat berbeda dari
kaum muslim. Jadi, apa yang dilakukan oleh kaum homo Pakistan? Mereka
kemudian beralih ke pornografi, karena tidak dapat membicarakannya
secara terbuka," ujar Ispahani.
Bahkan, Ispahani berani menyebut bahwa sebagaian besar kaum gay
Pakistan berakar dari para penganut muslim yang taat. Mereka kerap
memiliki hubungan fisik dengan pria, tetapi tidak menganggap diri mereka
sebagai seorang homo.
"Cinta sesungguhnya yang mereka miliki dan buat orang pada umumnya
ditemukan kepada pasangan, mereka cenderung menemukan itu pada sosok
pria," ungkap Ispahani.
Sementara itu, apabila mereka sudah memiliki istri, maka istrinya
hanya dianggap ibu dari anak-anak yang dilahirkannya. Penuturan serupa
juga dikatakan oleh penulis buku "Seks dan Benteng: perubahan kehidupan
intim", El Feki.
Dia menyebut, jauh sebelum kejayaan konservatif Islam,
negara-negara di Timur Tengah dan India memiliki sebuah tradisi untuk
memperingati hubungan kasih sesama jenis. Namun, dalam beberapa tahun
terakhir, keterbukaan itu mulai dilupakan dan hilang.
"Sering kali upaya apa pun untuk membuka dialog mengenai subjek
tersebut di negara-negara Arab, maka akan dicap sebagai konspirasi
negara barat untuk merendahkan tradisi dan nilai kaum muslim," ujar
Feki.
Namun, fakta sesungguhnya, menurut Feki, jauh sebelum negara barat
membicarakan secara terbuka soal homoseksual, negara-negara Arab secara
khusus sudah menuliskan mengenai hubungan tersebut secara blak-blakan.
Sumber :
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/421144-terungkap--pakistan-terbanyak-cari-informasi-gay-di-google
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon